Jati putih (G. arborea Roxb.) termasuk dalam kelas ketahanan tipe IV-V. Umur layanannya relatif singkat. Perlu dilakukan pengawetan untuk memperpanjang umur layanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan kayu jati putih (G. arborea) yang diawetkan dengan pengawet boraks dan terusi terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Hidup dan Kebun Raya Universitas Halu Oleo pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021. Metode pengujian serangan rayap bawah tanah menggunakan metode grave selama 12 minggu. Ketahanan kayu dihitung dari persentase kehilangan berat dan tingkat serangan rayap tanah terhadap kayu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawet terusi memberikan hasil terbaik dengan konsentrasi 4% rata-rata persentase susut bobot 2,27%, sedangkan posisi di batang yang memberikan hasil terbaik adalah posisi pangkal dengan persentase. penurunan berat badan sebesar 1,61%. Daya tahan kayu jati putih terhadap serangan rayap tanah dari kedua bahan pengawet tersebut memberikan hasil yang baik, menurut SNI 01-7207-2006. Mengenai klasifikasi ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah yaitu konsentrasi 4% termasuk dalam kelas sangat tahan (I) sedangkan konsentrasi 2% termasuk dalam kelas tahan (II). Pada level serangan, kontrol mengalami serangan yang sangat berat. Sampel yang menggunakan boraks dan terusi dengan konsentrasi 4% menunjukkan tidak ada serangan, sampel boraks dan terusi dengan konsentrasi 2% menunjukkan sedikit serangan.