Pengelolaan Lingkungan dan Kondisi Masyarakat Pada Wilayah Hilir Sungai

Abstract

Sungai secara alamiah merupakan sebuah kesatuan, namun pada kenyataannya pengelolaannya terkotak-kotak ke dalam wilayah administratif. Selain itu, sungai juga memiliki keterkaitan dengan kondisi masyarakat yang bertinggal di sekitarnya. Tulisan ini membahas permasalahan Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui pendekatan pembahasan isu pengelolaan, dan isu kondisi masyarakat khususnya dalam kerangka keterkaitan wilayah hulu dan hilir. Departemen Pekerjaan Umum sebagai pengelola dan penanggung jawab sumber daya air secara nasional, sering mengemukakan semboyan "one river one plan one management". Namun pada kenyataannya hal ini masih sering bertentangan dengan produk perundangan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah, terutama terkait dengan otonomi daerah. Tulisan ini juga mencoba untuk memberikan gambaran kondisi permukiman dan kondisi masyarakat di Bale Kambang dan Kampung Pulo yang merupakan wilayah hilir sungai. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam praktek penataan ruang DAS diperlukan keterpaduan antara pengelolaan DAS di berbagai wilayah, serta pemahaman kondisi masyarakat di wilayah sekitar DAS. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi praktek penataan dan pengelolaan lingkungan perkotaan pada wilayah DAS yang tidak dapat berdiri sendiri, serta pentingnya melihat keterkaitan antara lingkungan fisik DAS dengan dengan kondisi sosial masyarakat di sekitarnya.

Presepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Daerah Aliran Sungai

“…Hasil observasi memperlihatkan kondisi sub Das telah mengalami perubahan terutama warna air keruh dan debitnya berkurang serta terlihat banyaknya limbah pembuangan dari rumah tangga maupun dari usaha mikro yang dilakukan masyarakat di sempadan sungai. Kondisi DAS di Indonesia beberapa tahun ini mengalami berbagai permasalahan, meningkatnya jumlah penduduk di sekitar DAS dan meningkatnya aktifitas pengelolaan sumber daya alam yang mengakibatkan kondisi DAS terdegradasi [10] Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap fungsi ekologi Das ditemui sejumlah 73,3 % yang menyatakan masyarakat paham fungsi ekologi DAS yaitu memelihara kualitas air dan sumber kehidupan masyarakat serta mengurangi pembuangan massa tanah longsor dan 16,7% masyarakat menyatakan cukup paham bahwa fungsi Das untuk memelihara kualitas lingkungan di sekitar DAS dan 10% menyatakan kurang paham terhadap fungsi dari Das yang ada disekitarnya. Presepsi ini mengambarkan bahwa masyarakat melihat Sub Das sungai Ciapus sangat menunjang aktifitas masyarakat dimana masyarakat memanfaatkan potensi air untuk keperluan keseharian seperti mandi dan mencuci serta dan sebagainya.…”

“…Sebanyak 76,7 % masyarakat menyatakan setuju bahwa dengan adanya pemanfaatan sepandan sungai tersebut membuat pendapatan mereka menjadi lebih meningkat karena hasil yang diperoleh dari sewa menyewa lahan tersebut membantu menunjang perekonomian keluarga dan 23,3 % masyarakat tidak menyetujui pemanfaatan lahan di sempadan sungai tersebut. Sejalan dengan yang disampaikan oleh [10]bahwa meningkatnya lokasi permukiman di perkotaan yang berada disepandan sungai akan mengangu kelestarian fungsinya. Permukiman di sempadan sungai akan mempengaruhi aliran sungai akibat banyaknya sampah yang dibuang ke sungai tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh [11].…”

Reklamasi Dan Restorasi Ekologi Kawasan Tanjung Api – Api Provinsi Sumatera Selatan

“…Pendekatan pada Gambar 2, menunjukkan adanya prinsip dalam memandang isu ekologi atau lingkungan. Diperlukan strategi perancangan wilayah yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan, sosial, ekonomi secara seimbang dan dinamis, memperhatikan pembangunan spesifik lokal, serta bersifat tidak linier melainkan mengandung proses umpan balik (Suganda, Yatmo, dan Atmodiwirjo, 2009). Pada saat ini, terjadi kecenderungan bahwa aspek ekonomi lebih mendapat penekanan dibanding aspek sosial dan lingkungan.…”

The survival mechanism of Home Industries (UMKM) of poor families after a disaster

“…The rainy season, for poor families who are victims of disasters, are often times of concern, and even miserable because they are likely to experience increasingly chronic pressures of poverty. To overcome the disasters that happened, watershed management should be observed because it has a strategic role as one of the natural resources that support the life of the people around it (Suganda 2009). …”