Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko bencana banjir dimasing-masing wilayah provinsi di Indonesia tahun 2011-2015 berdasarkan beberapavariabel penentu, yaitu frekuensi bencana, jumlah korban jiwa, serta jumlah rumah danluas lahan yang rusak akibat banjir. Data diolah menggunakan analisis fuzzy c-meansclustering (FCM) yang merupakan pengembangan dari fuzzy clustering denganc partisi untuk menganalisis bencana banjir di 33 provinsi di Indonesia padatahun 2011 sampai 2015. Frekuensi banjir, jumlah korban jiwa, luas lahan rusakdan jumlah rumah yang rusak akibat banjir digunakan sebagai variabel dalammengelompokkan wilayah berdasarkan tingkat risikonya terhadap banjir.Dilakukan perbandingan index validitas antarhasil pengelompokkan denganberbagai nilai fuzzifier (m=1,5; 2,0; 2,5; dan 3,0) dan jumlah kelompok (c= 2,3, dan 4). Hasil pengelompokkan terbaik didapatkan dengan menetapkan nilaim=1,5 dan c=2 (High Risk dan Low Risk). Provinsi yang masuk ke dalamkelompok High Risk adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.Sedangkan 30 provinsi lainnya masuk ke dalam kelompok Low Risk.