Pengembangan Karakter Religius di Masa Pandemi Bagi Siswa Sekolah Dasar

Abstract

Pendidikan karakter tidak boleh diabaikan dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk dalam kondisi pandemi Covid-19. Karakter religius perlu ditanamkan sejak usia dasar sebagai bekal di masa depan. Metode yang digunakan untuk melaksanakan program pengabdian melalui Project based learning, ceramah dan tanya jawab. Peserta yang terlibat adalah guru yang tergabung di bawah naungan PGRI Kabupaten Magetan. Workshop dilakukan secara daring. Data dianalisis dengan membandingkan hasil pretest danposttest. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat diketahui bahwa sekolah tetap menyelenggarakan pendidikan karakter religius dengan pola yang dikembangkan masing-masing. Implementasi karakter religius masih terbatas karena siswa belajar dari rumah. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian peserta mulai memahami pola-pola pendidikan karakter religius yang dapat diterapkan di sekolah pada masa pandemi. Pemahaman peserta berada pada kateori baik. Terdapat peningkatan antara pretest dan posttest. Guru dapat mengintegrasikan pendidikan karakter religius melaui pembelajaran secara terintegrasi, tanpa harus membuat program sendiri. Guru telah memiliki pemahaman terkait pola yang bisa dilakukan dan situasi yang dihadapi. Karakter religius adalah amanah pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Kompetensi Inti 1. Implementasi karakter religius dapat diintegrasikandengan materi yang diberikan. Peserta telah memahami dengan baik pola-pola pendidikan karakter religius.

Analysis of literacy-based learning media produced by primary school teacher education students

“…Teachers find it more helpful with literacy media. Literacy media can also be made by themselves according to their needs by utilizing objects around them (Amir et al, 2020). Media not only makes it easier for students but also teachers, because teachers are easier to understand the concepts that students must learn and help teachers to motivate students to take part in learning.…”

“…Previous research that has been done is related to the preparation of various literacy media for teachers and students (Amir et al, 2020), the use of Bigbook to improve students' early reading skills (Nurani & Mahendra, 2019), and the use of popular media for literacy (Heuer, 2007). However, this study discusses the analysis of learning media props that can be used in literacy activities.…”

“…In addition, as a teacher, you must master the skill of making variations in how a teacher uses media in the learning process. With learning media, it is hoped that students can have literacy skills, namely understanding information both orally and in writing, communicating information, through speaking and writing, speaking clearly and precisely and logically, and writing fluently (Amir et al, 2020).The utilization of learning media as a means to activate the learning process is needed as a support in improving students' literacy. This should be a concern for teachers to always use learning media in every learning process in delivering material to be understood by students.…”

Urgensi Media Pembelajaran Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Minat Siswa Belajar Matematika / The Urgency of Learning Media in Mathematics Learning in View of Students' Interest in Learning Mathematics

“…Penggunaan media dalam pendidikan matematika berpengaruh positif dan memberikan hasil yang cukup baik dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan ajar (Sumargiyani & Widayati, 2019). Penggunaan media dalam matematika merupakan sarana untuk mengkonkritkan konsepsi abstrak matematika untuk lebih mudah dipahami (Nurhayati & Rahardi, 2021).…”

“…Rentetan dampak lainnya yakni menurunkan kondusifitas kelas, timbul kekacauan yang menurunkan performa pembelajaran. Selain itu, alat peraga berwujud, yaitu benda yang tidak mudah ditemukan, memerlukan perawatan dan perhatian agar tidak ada "elemen" yang hilang atau rusak (Rahayu, 2021), (Nor Diana Natasya & Rusdial Marta, 2019), (Sumargiyani & Widayati, 2019). Oleh karena itu, sudah sewajarnya guru lebih memperhatikan media siswa dan mengalokasikan lebih banyak waktu untuk menata dan membersihkan media setelah pembelajaran.…”