2017
DOI: 10.24831/jai.v45i2.13077
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Kriteria Seleksi untuk Perakitan Terung (Solanum melongena L.) Berdaya Hasil Tinggi

Abstract: PENDAHULUANTerung (Solanum melongena L.) merupakan sayuran yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Buah ini dikonsumsi diseluruh dunia dalam berbagai warna, bentuk dan ukuran (Akanitapichat et al., 2010). Terung telah dibudidayakan secara luas di daerah tropis dan subtropis, terutama di Asia (Sathappan et al., 2012) dimana beberapa negara produsen terbesar antara lain adalah Cina, India, Mesir, Turki dan Indonesia. Tanaman ini memiliki hasil produksi global sebanyak l… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 6 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Hasil uji menunjukkan bahwa karakter komponen Keterangan: KKG = Koefisien keragaman genetik; σ 2 g = ragam genetik; σ (σ 2 g ) = standar deviasi ragam genetik Keterangan: σ 2 g = ragam genetik; σ 2 ge = ragam interaksi genetik x lingkungan; σ 2 e = ragam galat; σ 2 p : ragam fenotip; h 2 bs = heritabilitas dan σ(h 2 ) = standar deviasi heritabilitas hasil seperti bobot biji per plot (r = 0.98), produktivitas polong muda (r = 0.97), bobot polong muda per plot (r = 0.91), dan bobot biji per tanaman (r = 0.81) memiliki korelasi positif yang nyata terhadap produktivitas biji. Seleksi massal terhadap karakter kompenen hasil tersebut dapat menimbulkan peningkatan daya hasil karena saling berkorelasi positif (Putri et al, 2017). Karakter umur berbunga, bobot polong muda, dan lebar polong muda berkorelasi negatif nyata terhadap produktivitas biji.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hasil uji menunjukkan bahwa karakter komponen Keterangan: KKG = Koefisien keragaman genetik; σ 2 g = ragam genetik; σ (σ 2 g ) = standar deviasi ragam genetik Keterangan: σ 2 g = ragam genetik; σ 2 ge = ragam interaksi genetik x lingkungan; σ 2 e = ragam galat; σ 2 p : ragam fenotip; h 2 bs = heritabilitas dan σ(h 2 ) = standar deviasi heritabilitas hasil seperti bobot biji per plot (r = 0.98), produktivitas polong muda (r = 0.97), bobot polong muda per plot (r = 0.91), dan bobot biji per tanaman (r = 0.81) memiliki korelasi positif yang nyata terhadap produktivitas biji. Seleksi massal terhadap karakter kompenen hasil tersebut dapat menimbulkan peningkatan daya hasil karena saling berkorelasi positif (Putri et al, 2017). Karakter umur berbunga, bobot polong muda, dan lebar polong muda berkorelasi negatif nyata terhadap produktivitas biji.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Karekter yang memiliki nilai pengaruh langsung terbesar terhadap produktivitas biji adalah produktivitas polong muda (1.075) dan bobot biji per plot (0.810). Nilai pengaruh langsung yang lebih besar dari 1 ini diduga akibat adanya dua atau lebih variabel bebas yang memiliki korelasi tinggi (Putri et al, 2017). Karakter bobot polong muda dan bobot biji pertanaman memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas biji melalui karakter produktivitas polong muda.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penggunaan analisis korelasi dan analisis sidik lintas untuk mempelajari keeratan hubungan antar karakter komponen hasil dan daya hasil serta untuk mengembangkan kriteria seleksi telah banyak dilakukan pada berbagai jenis tanaman seperti kedelai, cabai, terung, bunga matahari, jarak (Wirnas et al, 2006;Syukur et al, 2010;Putri et al, 2017;Kartika dan Ardiarini, 2019;Kurniawan et al, 2019). Menurut Boer (2011) karakter-karakter yang efektif dijadikan sebagai kriteria seleksi bila mempunyai pengaruh langsung yang tinggi, mempunyai nilai korelasi yang tinggi dan nyata terhadap produksi, dan selisih antara nilai korelasi dengan pengaruh langsungnya kurang dari 0.05.…”
Section: Keragaman Dan Heritabilitas Populasi M2unclassified
“…Analisis ragam dan uji beda menggunakan program SAS dan program exel. Pendugaan ragam genotip dan ragam fenotip dan membandingkannya dengan standar deviasi ragam genotip ( Syukur et al (2010) dan Putri et al (2017…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified
“…Wahyuni et al (2004) menguji 45 klon ubi jalar pada musim kemarau mendapatkan bobot per umbi pada selang 71-291.7 g, panjang umbi pada selang 11.5-18 cm, dan diameter umbi pada selang 3.34-7.35 cm, demikian juga (Rahajeng dan Rahayuningsih, 2017) mendapatkan panjang umbi dan diameter umbi secara berurut pada selang 5.50-18.15 cm dan 3.30-8.60 cm. Bobot umbi per tanaman dari 28 aksesi yang diuji pada dataran tinggi pada selang 817-2083 g (Minantyorini dan Setyowati, 2016). Beberapa karakter umbi dari penelitian tersebut jauh lebih tinggi dari yang didapatkan dalam penelitian ini sebagai indikasi bahwa tanaman ubi jalar pada kondisi terendam air 2 bulan menjelang panen menghambat pertumbuhan umbi terutama diameter umbi, bobot per umbi, dan bobot umbi segar pertanaman.…”
Section: Potensi Produksi Klon-klon Ubi Jalar Pada Partial Submergenceunclassified