Pengembangan Menu Gizi Seimbang dan Status Gizi Santri Remaja Di Jakarta Selatan

Abstract

Latar belakang: Masalah yang sering muncul pada remaja pesantren yaitu berkaitan dengan asupan gizi karena kurangnya variasi menu gizi seimbang yang dapat berdampak pada status gizi. Sehingga dibutuhkan pengembangan modifikasi menu gizi seimbang untuk mengoptimalkan status gizi pada remaja.
 Tujuan: Pengembangan modifikasi menu gizi seimbang serta mengetahui hubungan antara asupan harian dengan status gizi (IMT/U) remaja pesantren.
 Metode: Menggunakan Mixed Method yaitu metode campuran kuantitatif dengan eksperimen. Subjek penelitian menggunakan quota sampling sebanyak 25 remaja. Panelis yang digunakan sebanyak 15 panelis semi terlatih yaitu mahasiswa berpengalaman dalam uji organoleptik dan 25 panelis tidak terlatih yaitu remaja pesantren. Data asupan diperoleh dari hasil food recall 2x24 jam dan data status gizi diperoleh dari hasil pengukuran langsung. Data untuk modifikasi pengembangan menu gizi seimbang disesuaikan dengan hasil pemantauan serta pengisian kuesioner kesukaan terhadap bahan makanan.
 Hasil: Terdapat hubungan antara asupan energi (p-value = 0,050), asupan protein (p-value = 0,005) dan asupan lemak (p-value = 0,018) dengan status gizi remaja (IMT/U), tidak terdapat hubungan antara asupan karbohidrat (p-value = 0,188) dengan status gizi remaja (IMT/U) serta asupan serat remaja masih dibawah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Hasil pengembangan menu gizi seimbang yang paling disukai yaitu sapo tahu pelangi.
 Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan energi, protein dan lemak terhadap status gizi remaja santri. serta tidak terdapat hubungan antara asupan karbohidrat terhadap status gizi remaja. Hasil pengembangan menu gizi seimbang yang paling disukai yaitu sapo tahu pelangi mulai dari warna, rasa, aroma, dan tekstur.