2020
DOI: 10.25157/teorema.v5i2.3649
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika Berbantuan Wingeom Berdasarkan Langkah Borg and Gall

Abstract: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara mengembangkan modul pembelajaran matematika berbasis etnomatematika berbantuan Wingeom pada materi bangun ruang sisi lengkung. Jenis penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan menggunakan model Borg and Gall. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu kelas IX-D MTs.N 2 Bandar Lampung berjumlah 40 peserta didik dan kelas IX-1 MTs Mathla’ul Anwar Gisting berjumlah 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
14
0
12

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7
2

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 25 publications
(26 citation statements)
references
References 17 publications
0
14
0
12
Order By: Relevance
“…Unlike the Barg and Gall development model which requires detailed procedures including the needs analysis and reports, ADDIE model allows the development procedures to be more, well established and schematic. Another distinguishable difference between ADDIE and Borg and Gall is that the trial test on Borg and Gall model is typically enacted in rather individual or small group [15]. This however, does not accommodate the game implementation in this research with monopoly game that requires at least 2 groups to play.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 97%
“…Unlike the Barg and Gall development model which requires detailed procedures including the needs analysis and reports, ADDIE model allows the development procedures to be more, well established and schematic. Another distinguishable difference between ADDIE and Borg and Gall is that the trial test on Borg and Gall model is typically enacted in rather individual or small group [15]. This however, does not accommodate the game implementation in this research with monopoly game that requires at least 2 groups to play.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 97%
“…Selanjutnya, (Rosilia, Yuniawatika, & Murdiyah, 2020), guru membutuhkan bahan ajar lain yang memiliki materi pembelajaran yang luas dan terdapat latihan soal di dalamnya, 2) sebagian besar siswa kelas III membutuhkan bahan ajar pendamping yang dapat digunakan untuk belajar mandiri. Temuan penelitiannya (Rohmaini, Netriwati, Komarudin, Nendra, & Qiftiyah, 2020) menunjukkan bahwa modul pembelajaran berbasis etnomatematika berbantuan Wingeom pada materi bangun ruang sisi lengkung yang dikembangkan berdasarkan hasil uji coba sangat menarik sehingga dapat dikembangkan untuk cakupan materi yang lebih luas. Demikian halnya (Nadhilah, Purwoko, Nugraheni, Purworejo, & Purworejo, 2020) menunjukkan bahwa bahan ajar seperti modul berbasis elektronik perlu dikembangkan karena tidak selamanya siswa belajar menggunakan bahan ajar pada umumnya, diharapkan dengan menggunakan bahan ajar yang menyenangkan seperti modul elektronik, siswa mampu mengubah opini dan pandangan mereka bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit tetapi menyenangkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Demikian halnya (Nadhilah et al, 2020) menunjukkan bahwa hasil studi literatur dan studi lapangan menunjukkan bahwa perlu dikembangkan bahan ajar e-modul berbasis etnomatematika produk budaya Jawa Tengah. Demikian halnya (Rohmaini et al, 2020) menunjukkan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki kriteria layak/valid dan menarik untuk digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran matematika.…”
Section: Gambar 2 Model Etnomatematika Kabupaten Manggaraiunclassified
“…Hubungan antara matematika dan budaya dapat disebut dengan etnomatematika. Etnomatematika adalah suatu ilmu matematika yang mempelajari tentang budaya (Aini et al, 2018;Rohmaini et al, 2020 Agustiana, E., Putra, F. G., & Farida, F. (2018). Penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan pendekatan lesson study terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik.…”
unclassified