Pengenalan Pendidikan Seks Anak Usia Dini pada Orang Tua di Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Sexual violence is prone to occur in early childhood. The forms of violence experienced by early childhood are forms of violence with the highest number of cases and most of the perpetrators are the closest people around the child. During the early period of the Covid-19 pandemic, there was a spike in cases of sexual violence against children. At the beginning of the Covid-19 pandemic, March 16 - April 19, 2020, it was known that there had been an increase in cases of sexual violence against children from 60 cases before the pandemic to 97 cases at the beginning of the pandemic. The results of the initial questionnaire obtained from 67 respondents before the webiar, showed that 20% of parents did not understand sex education well. This webinar on early childhood sex education aims to make parents able to give the right explanation to their children from an early age. So that children have a correct understanding of sex and are able to protect themselves from sexual violence. The webinar, which contains explanations and discussions about sex for an early age, was attended by 61 participants, who are parents of PAUDIT Mutiara Hati Klaten. In addition to explanations in the form of oral presentations of material about sex education, material using videos and pictures was also presented to 61 participants. Based on these results, sex education for early childhood needs to be disseminated again so that all elements of society also better understand which will lead to a decrease in sexual violence against children. Sex education in children is expected not to stop at the PAUD level, but can be continued at the next level of education.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Hamil Pranikah di Kabupaten Bangli

“…Ada beberapa factor penyebab terjadinya hamil pranikah diantaranya pendidikan orang tua. Pendidikan orang tua akan sangat mempengaruhi pola pikir, pola asuh, dan pengambilan keputusan terutama perihal keputusan untuk mengawinkan anaknya (Hardini, Mahmudah, Sasmita, & Daliman, 2022;Mueliana, Aisyah, & Riski, 2022). Selain itu juga, dengan Pendidikan orang tua akan mampu memberikan informasi mengenai kesehatan seksual kepada anaknya sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian hamil pranikah.…”

“…Namun, dengan adanya pendidikan seksual meskipun pemberiannya belum optimal dilakukan tetapi dengan hal ini akan dapat mengubah persepsi responden akan kehamilan pranikah. Yang menyatakan bahwa kehamilan pranikah adalah hal yang dapat merugikan dirinya serta responden akan mendapatkan informasi mengenai kesehatan seksual sehingga responden akan lebih siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan mampu menjaga diri dan menghindarkan dari kemungkinan buruk yang kapanpun bisa terjadi seperti kehamilan pranikah (Hardini et al, 2022;Riya & Ariska, 2023).…”

Socializing Adolescent Reporductive Health: Efforts to Prevent Early Marriage and Reduce Unintended Pregnancies Among Adolescents

“…Ketidaksiapan mereka menghadapi perubahan ini dapat mengarahkannya pada pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seks pranikah, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, hingga berujung pada pernikahan dini. Meski beberapa masyarakat masih menganggap bahwa pendidikan seks, khususnya kesehatan reproduksi, merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan, hal ini tetap penting untuk diberikan kepada anak-anak dan remaja sejak dini guna memproteksi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan (Hardini et al, 2022).…”