2020
DOI: 10.33364/kalibrasi/v.17-2.696
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengendalian Kualitas Produksi Dengan Menggunakan Metode Six Sigma

Abstract: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis produk cacat yang paling dominan, faktor-faktor yang menyebabkan produk menjadi cacat serta mengetahui jenis kecacatan yang paling dominan pada proses produksi sehingga dapat dilakukan pengendalian kualitas dengan memberikan usulan perbaikan mengenai cara untuk mereduksi kegagalan pada proses produksi OutSool. Pendekatan masalah yang digunakan yaitu menggunakan  metode  Six  Sigma  dengan  melalui  lima  tahapan  analisis  yaitu  Define, Measure, An… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan metode yang dapat digunakan untuk memulai implementasi continuous improvement (Edomura et al 2021). Menurut Aulawi et al (2019), perbaikan berkelanjutan dapat mengurangi cacat produksi secara signifikan.…”
Section: Pengaruh Tqm Dalam Menurunkan Cacat Produkunclassified
“…Failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan metode yang dapat digunakan untuk memulai implementasi continuous improvement (Edomura et al 2021). Menurut Aulawi et al (2019), perbaikan berkelanjutan dapat mengurangi cacat produksi secara signifikan.…”
Section: Pengaruh Tqm Dalam Menurunkan Cacat Produkunclassified
“…Produk yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang murah dapat menarik perhatian para konsumen, sehingga akan menimbulkan loyalitas konsumen terhadap barang yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang murah dan konsumen akan terus mengonsumsi barang tersebut (Aulawi & Maulana, 2020). Karena konsumen sangat memperhatikan kualitas suatu produk, oleh sebab itu setiap industri manufaktur memberikan yang terbaik bagi konsumennya untuk bisa tetap eksis atau dapat bersaing menjadi suatu industri yang memiliki kualitas baik dalam semua aspek, mulai dari segi kualitas produk bahkan kuantitas produk yang akan menjadi output dari proses produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan industri manufaktur.…”
Section: Latar Belakangunclassified