Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Produksi cabai rawit seringkali terkendala oleh penyakit layu batang yang diakibatkan cendawan Fusarium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsorsium bakteri Bacillus spp. dan Pseudomonas fluorescens sebagai agensia hayati pengendali penyakit layu fusarium pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di screenhouse UPN “Veteran” Jawa Timur. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2021 sampai bulan April 2021. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan dua faktor yaitu bakteri antagonis dan waktu aplikasi dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor pertama yaitu bakteri antagonis dengan 5 taraf perlakuan yaitu Tanpa pemberian bakteri antagonis, Bacillus spp. kode isolat Ba9, Bacillus spp. kode isolat Ba17, P. fluorescens, Bacillus spp. kode isolat Ba9 + P. fluorescens, Bacillus spp. kode isolat Ba17 + P. fluorescens. Faktor kedua yaitu waktu aplikasi dengan 2 taraf perlakuan yaitu sebelum pindah tanam bibit dan setelah pindah tanam bibit. Jika diketahui adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan maka dilakukan Uji Jarak Ganda Duncan atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Perlakuan pemberian konsorisum Bacillus spp. kode isolat Ba9 dan P. fluorescens menyebabkan penundaan masa inkubasi Fusarium sp. sebesar 23,42%, meningkatkan tinggi tanaman sebesar 20,55 %, dan mempercepat munculnya calon bunga, sedangkan perlakuan pemberian konsorisum Bacillus spp. kode isolat Ba17 dan P. fluorescens menekan intensitas penyakit layu fusarium 29,03%, meningkatkan jumlah daun sebesar 56,58% dibandingkan dengan pemberian bakteri secara tunggal.