“…Berdasarkan hasil penelitian lain juga di ketahui bahwa asupan masyarakat tinggi lemak (saturated fatty acid) berhubungan dengan sindrom metabolik (Harisson et al, 2020), asupan natrium dari garam memiliki keterkaitan dengan sindrom metabolik (Al-Agili, 2020), pola makan berpengaruh terhadap kejadian sindrom metabolik (Nurzakiah, 2021), serta supan gula berlebih juga berhubungan dengan kejadian sindrom metabolik (Semnani-Azad et al, 2020). Hampir keseluruhan (97%) responden penderita sindrom metabolik memiliki asupan lemak jenuh yang melebihi angka kecukupan gizi (Utami et al, 2014) Kegiatan edukasi gizi dengan tema anjuran pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak sudah pernah di lakukan oleh beberapa tim pengabdian yang berbeda dengan sasaran kelompok yang berbeda di tempat lain contohnya pada kelompok diabetes (Ismawanti et al, 2020), usia dewasa di Daerah Istimewa Yogyakarta (Widayati et al, 2020) yang diketahui berdasarkan hasil kegiatan tersebut banyak masyarakat yang belum memahami mengenai anjuran pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak serta kaitannya dengan kejadian sindrom metabolik. Kegiatan edukasi gizi secara umum mengenai gizi seimbang juga pernah dilakukan di Brebes dengan hasil peningkatan pengetahuan dari 12% menjadi 76% (Masrikhiyah, 2020) Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap masyarakat khususnya masyarakat umum mulai dari usia dewasa, dan lansia di Mesjid Darul Amal Pekanbaru.…”