Proses pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (PPK) menggunakan pendekatan sektoral sering kali menimbulkan permasalahan yang kompleks, antara lain, munculnya kesenjangan wilayah, ketimpangan pendapatan, kemiskinan, duplikasi kebijakan, dan kesalahan dalam pelaksanaan pembangunan. Top-down, kebijakan yang dilakukan secara masif tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan di tingkat masyarakat lokal (local community) sering menyebabkan kurangnya inisiatif, keterlibatan, dan kepekaan dari penduduk pada wilayah gugusan kepulauan. Kurangnya keterlibatan