ABSTRAK
Pelecehan seksual sering terjadi pada anak-anak dan mempengaruhi kondisi psikis mereka sehingga menghambat tumbuh kembang anak. Kasus pelecehan seksual nyata terjadi dan perlunya orang tua untuk mengedukasi keluarganya terkait hal ini. Dengan menyadari bahwa yang berhak menyentuh diri adalah diri sendiri, maka anak dapat membentengi dirinya dari pencegahan seksual. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada ibu dan anak terkait bagian tubuh anak yang boleh disentuh, pihak yang boleh menyentuh anak, bagaimana mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak serta bagaimana respon yang seharusnya dilakukan ketika menemui pelecehan seksual baik pada dirinya atau lingkungan terdekat. Program ini dilakukan di Desa Karangmojo RT 05 RW 05 Sawahan, Ngemplak, Boyolali dengan peserta berjumlah 17 ibu-ibu yang tergabung PKK serta 13 anak-anak yang menempuh pendidikan TK dan SD. Metode yang digunakan adalah sosialisasi melalui kegiatan ceramah, praktik, game dan FGD (Forum Group Discussion). Berdasarkan hasil tes pemahaman ibu terkait pelecehan seksual, didapatkan rata-rata pretest 71,3 dan posttest 84,6. Adapun hasil tes pemahaman anak, didapatkan rata-rata pretest 79,4 dan posttest 90. Program ini memberikan dampak yang baik dan memupuk rasa peduli terhadap kasus pelecehan seksual pada anak.
ABSTRACT
Sexual abuse often happens to children and affects their psychological condition, hindering their growth and development. Cases of sexual harassment are real and there is a need for parents to educate their families on this matter. By realizing that the right to touch themselves is themselves, children can fortify themselves from sexual prevention. The purpose of this community service is to provide understanding to mothers and children regarding the parts of the child's body that can be touched, those who can touch children, how to prevent sexual abuse in children and how to respond when encountering sexual abuse either in themselves or the immediate environment. This program was conducted in Karangmojo Village RT 05 RW 05 Sawahan, Ngemplak, Boyolali with participants totaling 17 mothers who are members of the PKK and 13 children who are studying in kindergarten and elementary school. The method used was socialization through lectures, practices, games and FGD (Forum Group Discussion). Based on the results of the mother's understanding test related to sexual abuse, the average pretest was 71.3 and posttest was 84.6. As for the results of the child's understanding test, the average pretest was 79.4 and posttest was 90. This program has a good impact and fosters a sense of caring about cases of sexual abuse in children.