Edible coating berbasis protein seperti gelatin dapat menghambat terjadinya penurunan kualitas dan memperpanjang masa simpan produk, serta berfungsi sebagai pembawa aditif bioaktif. Penambahan kappa karagenan meningkatkan kekuatan dan stabilitas edible coating, sementara minyak asiri bawang putih meningkatkan sifat antioksidan dan antimikrob pada edible coating melalui kandungan allicin dan senyawa fenoliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan optimasi penambahan karagenan dan minyak asiri bawang putih untuk produksi edible coating dengan aktivitas antioksidan dan antimikrob terbaik. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode eksperimen menggunakan software desain expert versi 13 dengan 2 faktor, yaitu penambahan kappa karagenan (0,7-1,3 g) dan minyak asiri bawang putih (0,9-1,5 mL). Hasil penelitian menunjukkan respons antioksidan dan antimikrob terbaik diperoleh pada formula penambahan kappa karagenan 1,2 g dan penambahan minyak asiri 1,4 mL yang memberikan nilai respons aktivitas antimikrob pada bakteri Escherichia coli sebesar 3,71 mm dan 4,75 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan untuk respons antioksidannya sebesar 57,5%. Kandungan asam amino gelatin ikan patin tertinggi, yaitu glisina 261.366,93 mg/kg, L-prolina 122.232,03 mg/kg dan L-arginina 92.390,47 mg/kg. Penambahan karagenan dan minyak asiri bawang putih dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan antimikrob edible coating sehingga berpotensi menjadi alternatif kemasan aktif yang ramah lingkungan.