2019
DOI: 10.24036/81037270
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penggunaan Kata Sapaan Bahasa Minangkabau Di Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok

Abstract: This study aims to describe (1) the form of kinship words, (2) the form of non-kinship greeting words, (3) the use of kinship words, and (4) the use of non-kinship greeting words in the Minangkabau language in Nagari Koto Sani District X Koto Singkarak Solok Regency used by speakers in everyday life. This study includes the type of qualitative research with descriptive methods. Sources of data from this study are oral sources from the people of Nagari Koto Sani District X Koto Solok Regency. The focus of this … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Bahan ajar ini tidak tertulis tetapi akan dihafal oleh suatu masyarakat, terutama para kepala adat dan tokoh-tokoh masyarakat, sebab mereka menganggap petatah dalam kearifan lokal adalah sebagai patokan hukum adat yang menjadi sumber dari segala peraturan dalam hubungannya dengan masyarakat. 32 Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam pendahuluan bahwasanya tradisi ketika menjalankan nilai ekologi kearifan lokal masyarakat minangkabau belajar dari sebuah legenda Bujang Sembilan dan juga tradisi Lubuk Larangan, dimana kedua kearifan lokal ini masyarakat minangkabau mempercayai setiap isi dari makna cerita tersebut menggambakan agar masyarakat menjaga lingkungan sesuai dengan adat dan juga ajaran Islam supaya tidak ada kesalahan dalam memahami krisis lingkungan, dan kedua cerita baik legenda dan tradisi tersebut juga menggambarkan sebuah alur kepada masyarakat agar bisa menjaga makna tradisi dalam berlingkungan, sesuai dengan perkembangan zaman maka semakin berkembang tradisi yang dilaksanakan masyarakat minangkabau dengan memahami sesuai perkembangan zaman.…”
Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1 Kearifan Lokal Masyarakat ...unclassified
“…Bahan ajar ini tidak tertulis tetapi akan dihafal oleh suatu masyarakat, terutama para kepala adat dan tokoh-tokoh masyarakat, sebab mereka menganggap petatah dalam kearifan lokal adalah sebagai patokan hukum adat yang menjadi sumber dari segala peraturan dalam hubungannya dengan masyarakat. 32 Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam pendahuluan bahwasanya tradisi ketika menjalankan nilai ekologi kearifan lokal masyarakat minangkabau belajar dari sebuah legenda Bujang Sembilan dan juga tradisi Lubuk Larangan, dimana kedua kearifan lokal ini masyarakat minangkabau mempercayai setiap isi dari makna cerita tersebut menggambakan agar masyarakat menjaga lingkungan sesuai dengan adat dan juga ajaran Islam supaya tidak ada kesalahan dalam memahami krisis lingkungan, dan kedua cerita baik legenda dan tradisi tersebut juga menggambarkan sebuah alur kepada masyarakat agar bisa menjaga makna tradisi dalam berlingkungan, sesuai dengan perkembangan zaman maka semakin berkembang tradisi yang dilaksanakan masyarakat minangkabau dengan memahami sesuai perkembangan zaman.…”
Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1 Kearifan Lokal Masyarakat ...unclassified
“…A deeper investigation is worth considering relate to the use of Mas and Djaka nowadays 4. To show social status In Javanese culture, like other cultures in common, people are labeled based on certain criteria whether they come from higher or lower status, higher or lower education level, or whether they come from royal family or commoners (Halidi, 2019). Addressing terms can also be applied to show social status (Dersen & Maharani, 2017).…”
Section: Djakamentioning
confidence: 99%
“…Menurut Seraj dalam mewujudkan komunikasi yang ideal seorang penyapa harus menggunakan bentuk kata yang sesuai dalam berkomunikasi agar orang lain yang disapa [9], paham maksud dan tujuan dari individu yang menyapa. Salah satu bentuk komunikasi dan berelasi ini adalah sapaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified