2023
DOI: 10.31219/osf.io/fkqcp
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri

Abstract: Penggunaan media sosial sebagai sarana dakwah pendidikan agama Islam memiliki potensi yang besar dalam menyebarluaskan ajaran agama ke masyarakat. Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang kegiatan keagamaan, kajian-kajian agama, dan materi pendidikan agama. Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk menjalin komunikasi dan interaksi dengan masyarakat, sehingga dapat mempermudah dalam proses dakwah. Dakwah adalah salah satu kegiatan yang… Show more

Help me understand this report
View published versions

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini mudah dilakukan melalui smartphone dari maraknya penggunaan smartphone sebagai alat komunikasi. ( Adi Wibowo: 2016) Dengan banyaknya pilihan media, para khatib harus jeli dalam memilih media yang ampuh untuk mencapai tujuan dakwahnya. Tentunya dengan mengambil keputusan yang tepat atau menggunakan etika media.…”
Section: Media Dakwahunclassified
“…Hal ini mudah dilakukan melalui smartphone dari maraknya penggunaan smartphone sebagai alat komunikasi. ( Adi Wibowo: 2016) Dengan banyaknya pilihan media, para khatib harus jeli dalam memilih media yang ampuh untuk mencapai tujuan dakwahnya. Tentunya dengan mengambil keputusan yang tepat atau menggunakan etika media.…”
Section: Media Dakwahunclassified
“…Salah satu program yang ditampilkan oleh aplikasi Youtube adalah program keagamaan yang dimana program keagamaan itu terdiri dari berbagai macam tokoh, isi, sudut pandang, bentuk tampilan atau acara jenis serta tingkat kualitas yang ada didalamnya yang didapat dari sumber yang bermacam-macam, seehingga baik pendidik maupun peserta didik serta stake holder lainnya dapat dengan mudah dan bebas memilih dan menuntukan tontonan program keagamaan yang disukainya serta seuai dengan kebutuhan yang diinginkan. (SARI, 2020) Guru bisa memberikan link youtube kepada siswa untuk dipelajari dan dipahami sesuai dengan materi-materi yang ada di kurikulum. Kemudian waktu 30 menit di kelas digunakan untuk diskusi mengenai hal-hal yang belum terlalu dipahami sehingga ada interaksi dan komunikasi yang aktif antyara siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru.…”
Section: Pendahuluanunclassified