Penggunaan Motor Dc Brushless Sunny Sky X2212-13 Kv: 980 Ii Pada Perancangan Quadcopter

Dermawan, Qori; Sadli, Muhammad; Bintoro, Andik

doi:10.29103/jee.v7i2.1060

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…GPS atau yang sering di sebut dengan Global Positioning System sistem navigasi berbasiskan radio yang menggunakan satelit yang dirancang untuk memberikan informasi posisi, kecepatan, ketinggian dan informasi tambahan lainnya kepada pengguna [19] berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude), hampir setiap saat dan dalam kondisi cuaca apa pun. Alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan pengguna adalah pelacak GPS, dengan alat ini pengguna dapat melacak lokasi kendaraan, armada atau mobil secara real-time [20].…”

Section: Gambar 2 Sistem Eletrical Pada Uavunclassified

Implementasi Waypoint Menggunakan GPS pada UAV untuk Mendapatkan Akurasi Terbaik dengan Pengontrol PID

Ansyori

Yudhana

2022

Buletin Ilmiah Sarjana Teknik Elektro

View full text Add to dashboard Cite

Unmanned Aerial Vehicles (UAV) is an unmanned aerial vehicle from a technical point of view, a UAV can be defined as an aircraft equipped with the necessary data processing units, sensors, automatic control, and communication systems, and capable of performing autonomous flight missions without manual intervention. This research is a research development and testing of the capabilities of fixed-wing aircraft, on flight missions, fixed-wing aircraft are often less precise so the accuracy of UAV flights is very influential in the intended coordinate mission in determining flight accuracy by following the coordinate point data provided obtained via GPS (Global Positioning System) can be minimized by setting the value of the PID manually on the Mission Planner so that the fixed-wing aircraft vehicle can go to its destination with precision at a predetermined coordination point. tracking can follow the desired coordinate point. With a PID value of P:0.65 I:0.3, D:6. The error distance generated by the fixed-wing aircraft from each coordinate point destination that has been given to the mission planner gets an error distance value of ± 3 m, with a level of precision in the Good category or the medium category. Unmanned Aerial Vehicles (UAV) merupakan salah satu wahana tanpa awak di udara dari sudut pandang teknis, UAV dapat didefinisikan sebagai pesawat yang dilengkapi dengan unit pengolah data yang diperlukan, sensor, sistem kontrol dan komunikasi otomatis, dan mampu melakukan misi penerbangan otonomus tanpa intervensi manual. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan menguji kemampuan wahana pesawat fixed-wings, pada misi penerbangan wahana pesawat fixed-wing sering kali kurang presisi sehingga keakuratan pada penerbangan UAV sangat berpengaruh dalam suatu misi koordinat yang dituju, sehingga dalam menentukan keakurasian penerbangan dengan mengikuti data titik koordinasi yang di dapatkan melalui GPS (Global Positioning System) dapat diminimalisi dengan mengatur nilai dari PID-nya secara manual pada Mission Planner, sehingga wahana pesawat fixed-wing dapat menuju lokasi tujuannya dengan presisi pada titik koordinasi yang telah di tentukan., Dari simulasi penelitian diperoleh proses tracking dapat mengikuti titik koordinat yang diinginkan. Dengan nilai PID sebesar P:0.65 I:0.3, D:6. Jarak error yang dihasilkan dari wahana pesawat fixed-wings dari setiap tujuan titik koordinat yang telah diberikan pada mission planner mendapatkan nilai jarak error ± 3 m, dengan tingkatan presisi pada katagori Good atau katagori yang sedang.

show abstract

Section: Gambar 2 Sistem Eletrical Pada Uavunclassified

Implementasi Waypoint Menggunakan GPS pada UAV untuk Mendapatkan Akurasi Terbaik dengan Pengontrol PID

Ansyori

Yudhana

2022

Buletin Ilmiah Sarjana Teknik Elektro

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Unmanned aerial vehicle adalah suatu pesawat tanpa awak yang dikendalikan secara jarak jauh untuk tujuan tertentu. Pada awalnya UAV digunakan untuk kepentingan militer namun seiring berkembangnya zaman, penggunaan UAV semakin banyak penerapannya (Dermawan et al, 2018).…”

Section: Uavunclassified

“…UAV jenis ini memiliki 4 lengan yang masing-masing lengannya terdapat rotor sebagai penghasil gaya angkat. Menurut (Dermawan et al 2018) UAV tipe quadcopter memiliki 4 buah rotor sebagai penghasil gaya angkat. Kemudian untuk bergerak maka UAV ini memanipulasi arah sudut dari propeller, sehingga dapat memiliki gerakan yang bebas.…”

Section: Uav Quadcopterunclassified

Analisis Temperatur BLDC Motor Rotomax 150 Cc Dengan Parameter Power, Rpm, Dan Force

Bima¹,

Prasetiyo²,

Alfatih³

2022

teknika

View full text Add to dashboard Cite

Penggunaan motor BLDC pada UAV pada hari ini semakin banyak, hal ini dikarenakan nilai efisiensi yang relatif baik jika dibandingkan dengan jenis motor lain. Adapun kelebihan dari motor BLDC yaitu mudah dalam melakukan perawatan, suara yang relatif tidak terlalu bising serta ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan residu. Namun seiring lama waktu BLDC beroperasi maka akan meningkatkan temperatur pada motor BLDC, sehingga perlu analisis temperatur untuk memastikan BLDC masih batas aman penggunaan. Dengan adanya analisis tersebut diharapakan dapat meningkatkan umur dari BLDC serta menghindari penggunaan BLDC yang overload. Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian untuk mengamati temperatur BLDC terhadap variasi power, RPM, dan force yang dihasilkan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimen dengan menyusun alat pengukur sedemikian rupa agar mengetahui performa dari BLDC. Untuk keperluan validasi maka dalam pengambilan data dilakukan 2 kali pengulangan, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan dapat dilakukan dengan mencari rata-rata. Dari hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi nilai power, RPM, dan force maka akan meningkatkan temperature dari BLDC. Karakteristik dari pengingkatan dari setiap masing-masing parameter yaitu linier. Dari hasil pengujian untuk temperature terendah dicapai pada 36.65 °C pada kondisi power 14.75 W, RPM 500 dan force 0.3 kgf. Sedangkan paling tinggi mencapai 41.75 °C pada kondisi power 214.93 W, RPM 3150 dan force 10.27 kgf.

show abstract

“…In general, BLDC motors that are often used use a position sensor (Hall effect sensor) in determining driver commutation. However, by using a position sensor, errors often occur during configuration with the controller, difficulty in installation in case of damage, sensitivity of the sensor to temperature increases and the price of the sensor is relatively expensive [6]. From these problems, the use of a sensorless method that uses back EMF detection is an alternative solution to determine inverter commutation on BLDC motors.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Development of Control and Monitoring of BLDC Motor Speed without Sensor with Back Emf Detection

Azizah

Adriyanto

Saputro

2023

JEEICT

View full text Add to dashboard Cite

<p class="Abstract"><span lang="EN-US">The development of technology at this time has an important role for all human needs and needs. One of the technologies that are currently developing is technology in the field of transportation. The development of electric vehicles is very relevant to be developed. However, in electric vehicles on the market, the control system used is less than optimal to respond to the load given to electric vehicles, resulting in a decrease in performance and waste of electrical energy. In general, BLDC motors which are often used as control systems use a position sensor (Hall effect sensor) in determining driver commutation. The use of position sensors often results in errors in configuration with the controller, difficulty in installation in case of damage, sensitivity of the sensor to temperature increases and the price of the sensor is relatively expensive. The use of sensorless method with Back EMF detection is an alternative solution to determine inverter commutation on BLDC motors. In this thesis, a BLDC motor speed control is developed which provides optimal, efficient and safe performance. This control system uses driver IC IR2101 and power switching MOSFET IRFZ44N. As a prototype, a 1000KV BLDC motor is used, controlled by an Arduino microcontroller and an ESP32 which is monitored by Blynk. The result achieved is that this system is able to control the rotation of the motor and stabilize the speed when there is a change in load. The efficiency of the no-load system reaches 46.48% and at maximum loading it reaches 36.98%, the best efficiency is obtained in the propeller II loading variation with an efficiency of 86.34%. </span></p>

show abstract

Penggunaan Motor Dc Brushless Sunny Sky X2212-13 Kv: 980 Ii Pada Perancangan Quadcopter

Cited by 4 publications

References 0 publications

Implementasi Waypoint Menggunakan GPS pada UAV untuk Mendapatkan Akurasi Terbaik dengan Pengontrol PID

Implementasi Waypoint Menggunakan GPS pada UAV untuk Mendapatkan Akurasi Terbaik dengan Pengontrol PID

Analisis Temperatur BLDC Motor Rotomax 150 Cc Dengan Parameter Power, Rpm, Dan Force

Development of Control and Monitoring of BLDC Motor Speed without Sensor with Back Emf Detection

Contact Info

Product

Resources

About