2019
DOI: 10.54911/litbang.v17i0.102
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih Secara Kontinyu Di Desa Peunaga Cut Ujong

Abstract: Peat water has a brown color, humic acid content, organic substances, iron and pH levels are very high. To overcome the problem of peat water to be made clean water need to be processing first. Continuous processing of peat water includes; Neutralization, aeration, coagulation – flokulation, and filtration is a complete set of processes but is packaged in a simple form. This process is designed according to the condition and level of education of rural communitie… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pengolahan air gambut menjadi bening serta menghilangkan kandungan bahan organic juga dapat dilakukan dengan proses aerasi dan flokulasi-koagulasi (Suherman & Sumawijaya 2013). Selain itu, pengolahan air gambut juga dapat dilakukan dengan proses pengendapan dan penyaringan (Kiswanto et al 2019). Metode pengolahan air gambut lainnya yang bertujuan untuk menguransi konsentrasi bahan organik pada air dapat dilakukan dengan cara adsorbsi (Elystia et al 2016).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pengolahan air gambut menjadi bening serta menghilangkan kandungan bahan organic juga dapat dilakukan dengan proses aerasi dan flokulasi-koagulasi (Suherman & Sumawijaya 2013). Selain itu, pengolahan air gambut juga dapat dilakukan dengan proses pengendapan dan penyaringan (Kiswanto et al 2019). Metode pengolahan air gambut lainnya yang bertujuan untuk menguransi konsentrasi bahan organik pada air dapat dilakukan dengan cara adsorbsi (Elystia et al 2016).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Air gambut merupakan air permukaan yang terdapat di daerah gambut yang terbersar di dataran rendah di wilayah Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Karateristikk air gambut di Provinsi Sumatera Selatan mempunyai intensitas warna yang tinggi (berwarna merah kecoklatan), derajat keasaman tinggi (nilai pH rendah), kandungan zat organik tinggi, dan konsentrasi partikel tersuspensi dan ion rendah (Samosir, 2009) Air gambut mempunyai pH yang relatif rendah yaitu kisaran (3)(4)(5), berwarna merah kecoklatan, dan banyak mengandung zat organik sehingga tidak memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan air minum, rumah tangga, maupun sebagai air baku air minum (Kepmenkes No. 492/MENKES/PER/ IV/2010 dan Peraturan Pemerintah No.…”
unclassified