Teluk bungus merupakan kawasan teluk yang ada di kawasan pesisir kota Sumatra Barat. Banyak aktifitas kepelabuhanan dan perikanan pada kawasan tersebut seperti pelabuhan penyeberangan, bongkar muat ikan tuna, kapal batubara untuk PLTU, serta beberapa kegiatan pariwisata. Kegiatan tersebut menyebabkan degradasi lingkungan perairan kawasan pesisir, meningkatkan pemanfaatan lahan, menimbulkan berbagai kerusakan ekosistem dan sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus dan morfologi dasar perairan Teluk Bungus. Survei lapangan dilakukan dengan menggunakan alat echosunder single beam dual frequency untuk merekan data batimetri dan pemodelan arus. Kedalaman perairan teluk bungus berkisar antara 0- 28 meter dan termasuk dalam kategori perairan dangkal. Perbedaan morfologi antara channel 1 maupun channel 2 berkisar antara 0,3 sd 1,5 meter tersebar di beberapa titik lokasi. Saat pasang purnama kecepatan arus berkisar antara 0 – 2,15 m/s dengan arah dominan menuju daratan, pada kondisi surut purnama kecepatan arus berkisar antara 0-2,11 m/s. Kecepatan arus saat pasang perbani berkisar antara 0-2 m/s. Pada saat surut perbani kecepatan arus menjadi sangat rendah berkisar 0-0,56 m/s dengan arah dominan menuju barat daya. Karakteristik arus yang lemah saat kondisi perbani cenderung memicu sedimentasi di dalam teluk. Gerakan bolak-balik dari arus pasang surut semidiurnal memiliki peran dalam peningkatan sedimentasi pada beberapa area di dalam teluk.