Pengolahan Limbah Cair Bengkel Dengan Menggunakan Grease Trap Dan Fitoremediasi

Abstract

Limbah cair bengkel memiliki kandungan minyak lemak, COD dan BOD. Maka dari itu perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut agar limbah ini tidak berbahaya bagi lingkungan jika akan dibuang ke badan air. Salah satu pengolahan untuk mengolah minyak lemak adalah dengan menggunakan alat grease trap. Sedangkan untuk mengolah COD dan BOD dapat menggunakan fitoremediasi. Beberapa tanaman yang dinilai mampu untuk menurunkan kadar COD dan BOD adalah eceng gondok dan kayu apu. Pada penelitian kali ini digunakan pengolahan dengan grease trap dan dilanjutkan dengan fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok dan kayu apu. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pada variasi waktu sampling 9 jam di grease trap dapat menurunkan minyak lemak sebesar 84,62%. Untuk pengolahan dengan fitoremediasi didapatkan bahwa tanaman eceng gondok lebih mampu menurunkan COD dan BOD daripada kayu apu. Pada penelitian ini didapatkan yang paling efektif adalah variasi waktu sampling 25 hari, pada reactor dengan eceng gondok 10 batang mampu menurunkan COD sebesar 77,82% dan BOD sebesar 83,68% sedangkan pada reactor dengan kayu apu 10 batang mampu menurunkan COD sebesar 74,48% dan BOD sebesar 67,22%.

Analisis Pengaruh Penggunaan Greasetrap dan Ukuran Zeolit Terhadap Kualitas Air Limbah Bengkel Otomotif

“…Kontruksi grease trap memiliki 3 buah sekat vertikal yang membagi menjadi 3 ruang. Sekat vertikal berfungsi untuk menciptakan gerak molekuler yang acak sehingga terjadi proses difusi yaitu proses perpindahan komponen dari satu tempat ke tempat lain (Wijayanti, 2021), minyak yang memiliki massa lebih rendah dari air akan terangkat keatas dan terperangkap oleh sekat. Padatan yang tidak larut dalam air dengan massa yang lebih berat akan turun dan terperangkap oleh sekat kedua, minyak yang masih lolos akan terperangkap oleh sekat terakhir.…”

“…Pada penelitian sebelumnya dilakukan pengolahan air limbah bengkel otomotif menggunakan grease trap, dan filtrasi dengan media limbah rambut dan arang tempurung kelapa, namun penggunaan rambut sebagai media filtrasi perlu ditinjau kembali karena harganya yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian dengan mengukur hasil pengolahan air limbah dari sistem pengolah air limbah bengkel berupa intalasi alat separator air dan oli (grease trap) dan sistem Hybrid Anaerobic Baffled Reactor (HABR) dengan media filtrasi zeolit sebagai alternatif penggunaan media filter limbah rambut, menggunakan beberapa parameter baku mutu air yaitu PH, TDS, dan kandungan oli untuk mengetahui kualitas dari air limbah setelah diolah (Sudjanto, Ismail and Fitri, 2016;Zaharah, Nurlina and Moelyani, 2017;Khalekuzzaman et al, 2018;Chandra, Yusuf and Prabu, 2019;Maria, 2019;Pemerintah Kota Surabaya Dinas LingkunganHidup, 2019;Wacana and Hasan, 2021;Wijayanti, 2021;Ibrahim et al, 2023;Pramesti and Aimia, 2023).…”

Greywater Flow Characteristics for Closed Channel Maintenance

“…Suryo Purnomo & Wijayanti (2021) show that the characteristics of workshop waste are oil and fat is 30.33 mg/L, COD is 956 mg/L, and BOD is 497.9 mg/L. These parameter values do not meet the quality standards [10].…”

“…The characteristics of liquid waste are odor, temperature, density, color, turbidity, total suspended solids (TSS), total dissolved solids (TDS), kinematic viscosity, biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), and so on [1]. The characteristics of greywater are uncertain because the activity influences them, the amount of water used, and the climate or weather in a country [7][8][9][10][11]. Because of this uncertainty, a country should have a database of greywater effluent characteristics in order to obtain the correct handling and processing methods [7,8].…”

“…The results showed TSS 64 mg/L, BOD 150 mg/L, COD 7904 mg/L, PH 2.65, temperature of 36°C, and discharge of 18.8 m 3 /ton [9]. Suryo Purnomo & Wijayanti (2021) show that the characteristics of workshop waste are oil and fat is 30.33 mg/L, COD is 956 mg/L, and BOD is 497.9 mg/L. These parameter values do not meet the quality standards [10].…”