2021
DOI: 10.20527/jptt.v4i1.664
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengujian Dua Belas Jenis Trichoderma Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Abstract: Telah dilakukan penelitian uji dua belas jenis Trichoderma untuk mengendalikan penyakit antraknosaColletotrichum gloeosporioides pada pertanaman bawang merah. di Kalimantan Selatan tujuandaripada penelitian ini untuk mengetahui kemampuan 12 jenis Trichoderma spp., dalam menghambatpertumbuhan C. gloeosporioides. Pengujian ini terdiri dari uji antagonis menggunakan mode kulturganda dan uji Trichoderma spp. terhadap pertumbuhan C. gloeosporioides. Penghambatan yang palingtinggi sebesar 23,93 % isolat dari Trichod… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penyakit ini juga dilaporkan di wilayah sentra penanaman bawang merah, seperti Brebes-Jawa Tengah (Triwidodo dan Tanjung 2020), Kalimantan Selatan (Safitri et al 2019), dan Aceh (Subandar 2022). Perkembangan penelitian penyakit antraknosa pada bawang merah satu dekade terakhir sebagian besar berupa eksplorasi genotipe tahan (Hidayat dan Sulastrini 2016;Hekmawati et al 2018), identifikasi keparahan penyakit (Subandar 2022), dan upaya pengendalian (Diastari et al 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyakit ini juga dilaporkan di wilayah sentra penanaman bawang merah, seperti Brebes-Jawa Tengah (Triwidodo dan Tanjung 2020), Kalimantan Selatan (Safitri et al 2019), dan Aceh (Subandar 2022). Perkembangan penelitian penyakit antraknosa pada bawang merah satu dekade terakhir sebagian besar berupa eksplorasi genotipe tahan (Hidayat dan Sulastrini 2016;Hekmawati et al 2018), identifikasi keparahan penyakit (Subandar 2022), dan upaya pengendalian (Diastari et al 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified