2020
DOI: 10.33019/jrfi.v1i1.2011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengukuran Koefisien Serapan Bunyi Spons dan Styrofoam dengan Menggunakan Smartphone

Abstract: In this study, we analyzed the characteristics of samples sound absorption coefficient from sponge and styrofoam using a smartphone. The sound absorption coefficient is measured using a sound level meter and a frequency generator installed on a smartphone to determine the sound absorption coefficient. Samples were formed in circles with different thickness variations ranging from 1.5 cm to 15 cm. Through the tests that have been done, it can be seen that styrofoam has a higher sound absorption coefficient valu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kebisingan di atas 70 dB dapat menyebabkan kegelisahan, kurang enak badan, masalah peredaran darah dan lambung. Bising yang sangat keras di atas 85 dB dan berlangsung lama akan menimbulkan kerusakan fungsi pendengaran sementara maupun permanen (Anam et al, 2019) Teknologi pengembangan peredam kebisingan telah banyak dilakukan oleh peneliti misalkan meredam kebisingan menggunakan limbah kain perca (Anam et al, 2019), penggunaan bahan peredam suara dari serat alami enceng gondok (Einchhornia Crassipes) (Febrita & Elvaswer, 2015), serapan bunyi spon dan styrofoam (Sandi et al, 2020), koefisien absorbsi bunyi pada srbuk grgaji kayu nyatoh (Palagium species) sebagai bahan peredam (Imban et al, 2014), koefisien serap bunyi papan partikl dari limbah tongkol jagung (Permatasari & Masturi, 2014), karakteristik absorbsi bunyi dan impedansi akustik dengan material berongga plapon PVC (Ikhsan et al, 2017) dan inovasi penyerap bunyi dari limbah pabrik beras (Kurniawan & Syamsiyah, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kebisingan di atas 70 dB dapat menyebabkan kegelisahan, kurang enak badan, masalah peredaran darah dan lambung. Bising yang sangat keras di atas 85 dB dan berlangsung lama akan menimbulkan kerusakan fungsi pendengaran sementara maupun permanen (Anam et al, 2019) Teknologi pengembangan peredam kebisingan telah banyak dilakukan oleh peneliti misalkan meredam kebisingan menggunakan limbah kain perca (Anam et al, 2019), penggunaan bahan peredam suara dari serat alami enceng gondok (Einchhornia Crassipes) (Febrita & Elvaswer, 2015), serapan bunyi spon dan styrofoam (Sandi et al, 2020), koefisien absorbsi bunyi pada srbuk grgaji kayu nyatoh (Palagium species) sebagai bahan peredam (Imban et al, 2014), koefisien serap bunyi papan partikl dari limbah tongkol jagung (Permatasari & Masturi, 2014), karakteristik absorbsi bunyi dan impedansi akustik dengan material berongga plapon PVC (Ikhsan et al, 2017) dan inovasi penyerap bunyi dari limbah pabrik beras (Kurniawan & Syamsiyah, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan nilai koefisien absorbsi (α) sebesar 0,15 /cm. (Sandi et al, 2020)dengan media spons dan styrofoam dengan hasil koefisien absorbsi (α) pada styrofoam sebesar 0,08 /cm dan spons sebesar 0,04 /cm. Sedangkan efektivitas absorbsi berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan untuk ketebalan 7 cm memiliki efektivitas absorbsi pada range frekuensi yang tinggi antara frekuensi 4000 Hz, 5000 Hz, 6000 Hz dan 7000 Hz dengan nilai efektivitas 27,86%, 30,84%, 31,24% dan 29,95%.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified