2021
DOI: 10.14710/jati.16.3.177-188
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengurangan Risiko Musculoskeletal Disorders Pada Area Mesin Laser Perforator Di Perusahaan Rokok Menggunakan Owas Dan QFD

Abstract: Di dalam perusahaan produksi rokok ini terdapat sebuah mesin laser perforator. Setelah pemasangan mesin laser perforator 50 timbul masalah yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal. Saat dilakukan wawancara, operator mengeluhkan adanya nyeri punggung bawah  karena penanganan material dilakukan secara manual. Setelah dilakukan analisis dengan metode OWAS pada dua kegiatan bongkar muat ditemukan masalah yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal. Dari hasil analisis ditemukan bahwa aktivitas pemuata… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…QFD is a better framework compared to other methods for analyzing and improving quality, as well as product development (Song, 2020), for evaluation related to function and appearance (Ishaka & Ginting, 2020). In the manufacturing industry, QFD functions to identify operator needs related to comfort at work (ergonomics) (Azwir et al, 2021) as well as improving engine capacity, material specifications and storage (Azizah., 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…QFD is a better framework compared to other methods for analyzing and improving quality, as well as product development (Song, 2020), for evaluation related to function and appearance (Ishaka & Ginting, 2020). In the manufacturing industry, QFD functions to identify operator needs related to comfort at work (ergonomics) (Azwir et al, 2021) as well as improving engine capacity, material specifications and storage (Azizah., 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Aktivitas fisik, seperti postur kerja, intensitas, kecepatan, jam kerja, waktu istirahat, dan dampak faktor lingkungan, perlu mendapat perhatian paling besar saat mengevaluasi sebuah pekerjaan (Imron, 2020). Ergonomi berfokus pada pembuatan alat dan sistem manajemen yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan orang untuk menciptakan keadaan yang efektif dan efisien sekaligus memanfaatkan sebaik mungkin tubuh manusia (Azwir et al, 2021).…”
Section: Introductionunclassified