2016
DOI: 10.20886/jpht.2016.13.1.37-48
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENILAIAN KESEHATAN SUMBER BENIH Shorea spp. DI KHDTK HAURBENTES DENGAN METODA FOREST HEALTH MONITORING

Abstract: The healthy of forest ecosystem is one of the criteria for assessing sustainable forest management (SFM) The healthy stands is also general requirement of seed sources. Forest Health Monitoring (FHM) is an intensive method for monitoring and assessing ecosystem health. The indicators of FHM are site quality, tree vitality, productivity and biodiversity. The research aimed to assess the health status of seed sources stands of . in Forest Area for Shorea spp Special Purposes Haurbentes based on FHM method. The r… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…KHDTK Haurbentes saat ini memiliki peran dan fungsi diantaranya sebagai plasma nuftah dan sumber benih jenis Shorea spp. (Putri et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…KHDTK Haurbentes saat ini memiliki peran dan fungsi diantaranya sebagai plasma nuftah dan sumber benih jenis Shorea spp. (Putri et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…FHM pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1991 sebagai metode dalam pendekatan ekologis untuk mengevaluasi ekosistem hutan berdasarkan kondisi, perubahan, tren, agen, dan mekanisme penyebab kerusakan yang kemudian diklasifikasikan dalam kategori hutan yang sehat hingga tidak sehat (ITTO 2001). Pengamatan kondisi kesehatan hutan menggunakan metode FHM telah banyak dilakukan pada berbagai fungsi hutan di Indonesia antara lain di beberapa Kesatuan Pemangkuan Hutan (Safe'i 2005;Pratiwi & Safe'i 2018;Supriyanto & Iskandar 2018;Anwar et al 2021), Hutan Tanaman Rakyat (Arwanda et al 2021), Hutan Kemasyarakatan (Anwar et al 2021), Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (Buliyansih 2005;Putri et al 2016), Taman Hutan Raya (Pertiwi et al 2019;Safe'i et al 2021), areal pasca tambang (Darmansyah 2014), Hutan Rakyat (Rochmah et al 2020), Hutan Kota (Abimanyu et al 2019), Kebun Raya (Rachmadiyanto et al 2021), dan Taman Nasional (Tsani & Safe'i 2018).…”
Section: Abstrakunclassified
“…Keterangan: B = Nilai LBDs individu pohon per hektar d = Diameter pohon setinggi dada (dbh) 14,872 = Faktor konversi luasan plot ke dalam hektar (Putra 2004).…”
Section: Produktivitasunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hasil penelitian (Putri et al, 2016) Tabel 2 juga menunjukkan bahwa isolat yang berasal dari Teluk Binjai menunjukkan kemampuan yang paling tinggi. Pelarutan P yang ditandai oleh terbentuknya zona bening pada medium Pikovskaya pada umumnya muncul pada hari ke 2 sampai hari ke 7, dengan kepadatan populasi bakteri pelarut fosfat Antara 10 4 -10 8 .…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified