ABSTRAKTriangulasi udara (Aerial Triangulation/AT) merupakan tahap penting dalam akuisisi foto udara. Hasil pemrosesan AT akan berpengaruh terhadap ketelitian foto udara yang dihasilkan, sehingga menentukan kualitas geometrik peta yang menggunakan foto udara tersebut sebagai data dasar. Kualitas hasil AT ditentukan dengan hasil statistik perataan dan membandingkan nilai Independent Check Point (ICP) yang diukur menggunakan GPS Geodetik dengan nilai titik yang sama pada model stereo di foto yang sudah dilakukan AT. Namun meski sudah memenuhi standar ketelitian, terdapat beberapa kasus dimana pada lokasi yang sama di model yang berbeda memiliki nilai ketinggian (Z) yang berbeda. Hal ini tentunya akan menjadi masalah, terutama ketika selisihnya di atas toleransi ketelitian yang ditentukan. Penelitian ini menguji nilai koordinat dan elevasi pada beberapa lokasi yang tercakup dalam dua model. Objek yang dipilih adalah objek-objek yang tegas dan mudah diinterpretasi di foto seperti siku lapangan atau bangunan, dengan jumlah objek sejumlah 15 titik. Penelitian dilakukan dengan data foto udara Palu yang diakuisisi pada tahun 2013. Hasil AT menunjukkan sigma naught = 1,9 mikron dengan uji akurasi menghasilkan ketelitian horizontal (CE90) = 0,786 m dan ketelitian vertikal (LE90) = 1,782 m, dimana CE90 dan LE90 didapatkan dari membandingkan koordinat ICP hasil pengukuran GPS dan di model stereo. Dengan hasil AT tersebut, objek-objek yang diuji memiliki rata-rata ΔX = 0,174 m, ΔY = 0,288 m, dan ΔZ = 0,278 m, dimana angka tersebut didapatkan dengan membandingkan pengecekan titik pada objek yang sama di dua model stereo yang berbeda.Kata kunci: foto udara, triangulasi udara, koordinat, elevasi, model
ABSTRACTAerial triangulation (AT) is an important step in aerial photo acquisition. AT result will affect the accuracy of resulting aerial photo, so it decides geometric accuracy of the map that uses that aerial photo as base data. The quality of AT result decided by bundle adjustment result and comparing Independent Check Point (ICP) value that measured using Geodetic GPS with same point value on the stereo model in aerial photo from AT process. But although it meets the accuracy standard, there are some cases where there is the difference in elevation value (Z) in the same location but located in a different model. It can be a problem, especially when the deviation above the specified tolerance of accuracy. This research examines coordinate and elevation value in some locations that covered in two models. The selected objects are clear and easy to interpret objects, such as field or building corner, and we choose 15 points as sample. Data used is aerial photo located in Palu that acquired in 2013. AT result shows sigma naught = 1,9 micron and test accuracy produce horizontal accuracy (CE90) = 0,786 m and vertical accuracy (LE90) = 1,782 m, where CE90 and LE90 obtained from comparing the coordinate ICP from GPS measurement and in the stereo model. From that result, objects being test has average ΔX = 0,174 m, ΔY = 0,288 m, and Δ...