2020
DOI: 10.12928/jp.v3i3.746
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peningkatan Kapasitas Profesionalisme Guru Matematika Sma/SMK/Ma Muhammadiyah Se-Kota Yogyakarta

Abstract: Profesionalisme dalam mendidik siswa sangat diperlukan untuk kemajuan suatu bangsa, secara khusus pada mata pelajaran matematika di tingkat SMA/SMK/MA Muhammadiyah. Guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh pelatihan, dan mengembangkan profesi dalam bidangnya. Dari sisi kewajiban, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu upaya dalam menye… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…79 Tahun 2008 tentang Guru, ditegaskan bahwa "Guru harus memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta mampu memenuhi tujuan pendidikan nasional. Kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, keterampilan kepribadian, keterampilan sosial, dan keterampilan profesional yang didapatkan melalui adanya pendidikan profesi" (Purwadi & Thobirin, 2019). Profesi guru kurang diminati oleh masyarakat umum dan banyak orang memilih pekerjaan yang mereka anggap lebih baik dari profesi guru, karena memandang profesi guru sebagai pekerjaan yang bergaji rendah, tidak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan.…”
Section: Pendidik Paud Tidak Profesional Dengan Gaji Yang Rendahunclassified
“…79 Tahun 2008 tentang Guru, ditegaskan bahwa "Guru harus memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta mampu memenuhi tujuan pendidikan nasional. Kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, keterampilan kepribadian, keterampilan sosial, dan keterampilan profesional yang didapatkan melalui adanya pendidikan profesi" (Purwadi & Thobirin, 2019). Profesi guru kurang diminati oleh masyarakat umum dan banyak orang memilih pekerjaan yang mereka anggap lebih baik dari profesi guru, karena memandang profesi guru sebagai pekerjaan yang bergaji rendah, tidak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan.…”
Section: Pendidik Paud Tidak Profesional Dengan Gaji Yang Rendahunclassified
“…Subjek yang memerlukan capacity building dalam dunia pendidikan di antaranya adalah guru matapelajaran dan guru kelas (Suherman, dkk, 2023;Klentschy, 2005;Wiyono, 2017;Amalia, dkk, 2019;Purwadi dan Thobirin, 2019;Purwandari, dkk, 2020;Susanto, 2022;Dabet dan Nasrah, 2022;Yahya, dkk, 2023), guru Bimbingan dan Konseling (Saam, dkk, 2023; Awalya dan Syifa), tenaga administrasi pendidikan (Achmadwanti, Meirawan, Rahyasih, 2018;Komariah, 2021;Sulastri, Kustiawan, Tauhid, 2023;Danim, 2016;Purnama, 2016;Ratu, 2019;Salim dan Rochaendi, 2020;Sumarsono, dkk, 2021), kepala sekolah (Hallinger dan Heck, 2010;Suherman, dkk, 2023;Fullan 2001;Hallinger, Bickman, dan Davis 1996;Hallinger dan Heck 1996;Heck, Larson, dan Marcoulides 1990;Mulford and Silins 2009;Robinson, Lloyd, dan Rowe 2008;Wiley 2001;Jones, 2009;Suherman, dkk, 2023), dan keluarga (Wynn, dkk, 2006;Davis, dkk, 2019;Dunst, 2010). Hal ini merujuk dari tiga unsur internal pendidikan di sekolah serta unsur eksternalnya.…”
Section: Kriteria Capacity Building Dalam Dunia Pendidikanunclassified
“…mengadakan variasi adalah suatu bentuk perubahan proses pembelajaran dalam bentuk interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran dan pola interaksi dengan peserta didik (Purwadi & Thobirin, 2020).…”
Section: Keterampilanunclassified
“…Keterampilan mengadakan variasi adalah suatu bentuk perubahan proses pembelajaran dalam bentuk interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran dan pola interaksi dengan peserta didik (Purwadi and Thobirin 2020). Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton dan berubah sesuai dengan kebutuhan (Fitriansyah and Sitasi 2019).…”
unclassified