Kemampuan menulis buku antologi di kalangan guru Sekolah Dasar mencapai rata-rata hanya sekitar 20%, menggambarkan ketimpangan yang signifikan dengan program literasi-numerasi saat ini. Untuk mengatasi ketimpangan ini, pengabdian kepada masyarakat telah dirancang dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis para guru melalui penerapan model In-On-In, yang terintegrasi dengan pendekatan tanya jawab, sharing experience, dan workshop. Penilaian penguasaan materi peserta dilakukan melalui pre dan post test. Pre dan post test digunakan untuk menilai penguasaan materi peserta dengan hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan peserta. Meskipun variasi terlihat dari deviasi standar yang meningkat, korelasi yang rendah antara pre-test dan post-test, serta ketiadaan signifikansi, menandakan dampak yang bervariasi pada peserta. Namun, secara statistik, pelatihan berhasil secara konsisten meningkatkan kemampuan peserta. Implikasinya adalah perlunya dukungan berkelanjutan dalam pengembangan keterampilan menulis bagi guru Sekolah Dasar, dengan fokus pada model pelatihan yang terbukti efektif dan penggunaan metode yang menggugah interaksi dan keterlibatan peserta. Konsekuensinya, mendesak untuk memperoleh dukungan kontinyu dalam pembinaan keterampilan menulis guru Sekolah Dasar, mengutamakan penerapan model pelatihan yang terbukti efektif serta mendorong penggunaan metode yang merangsang interaksi dan keterlibatan peserta secara maksimal. Kesimpulannya, pengabdian ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis guru, menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam meningkatkan literasi guru guna mendukung efektivitas pembelajaran.