ABSTRAK Kondisi henti jantung dan henti napas bisa terjadi tiba-tiba dan ini bukanlah sesuatu yang diinginkan dan dapat terjadi dimanapun dan kapan saja. Oleh karena itu, masyarakat sudah seharusnya mampu melakukan tindakan bantuan hidup dasar (BHD) melalui tata laksana tindakan resusitasi jantung paru (RJP). Penatalaksanan tindakan RJP merupakan upaya pertolongan awal, juga berguna untuk mempertahankan aliran darah ke otak, jantung dan seluruh tubuh sehingga diharapkan masyarakat menjadi penyelamat pertama bagi korban yang mengalami kondisi henti jantung dan nafas disekitar kita. Tujuan pengabdian ini adalah masyarakat dapat mengetahui dan melakukan tindakantata laksana BHD dan RJP pada pengunjung dan pasien di Puskesmas Tuntungan Medan. Metode yang digunakan dengan ceramah, diskusi, praktek dan pembagian leaflet mengenai materi BHD dengan RJP yang dilakukan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Hasil yang didapatkan pada kegiatan penyuluhan yaitu peserta mampu memahami materi yang disampaikan dibuktikan dengan respon peserta penyuluhan sangat antusias dalam memperhatikan, memahami dan memperagakan tindakan. Penyuluhan terkait penatalaksanaan BHD untuk masyarakat menjadi pengubah cara pandang masyarakat tentang pentingnya memahami danmelaksanakan tindakan BHD dalam upaya mempertahankan dan menyelamatan kehidupan orang disekitar kita. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Henti Jantung, Penyuluhan ABSTRACT Cardiac arrest and respiratory arrest can occur suddenly and this is not something that is desired and can occur anywhere and anytime. Therefore, the community should be able to perform basic life support (BHD) through the management of cardiopulmonary resuscitation (CPR). CPR action management is an early aid effort, also useful for maintaining blood flow to the brain, heart and the whole body so that it is hoped that the community will become the first savior for victims who experience cardiac arrest and breathing conditions around us. The purpose of this service is that the community can know and perform BHD and CPR management actions on visitors and patients at Puskesmas Tuntungan Medan. The method used was lecture, discussion, practice and distribution of leaflets regarding BHD material with CPR which was carried out through 3 stages, namely the preparation, implementation and evaluation stages with a total of 30 participants. The results obtained in counseling activities are that participants are able to understand the material presented as evidenced by the response of counseling participants who are very enthusiastic in paying attention, understanding and demonstrating actions. Counseling related to BHD management for the community is a change in the community's perspective on the importance of understanding and implementing BHD actions in an effort to maintain and save the lives of people around us. Keywords: Basic Life Support, Cardiac arrest, Counseling