ABSTRAK
Secara garis besar, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Miranti, yaitu masih minimnya keterampilan dalam mengeloh sari pohon enau menjadi suatu produk yang memiliki Nilai ekonomis. Selain itu, secara kuantitas SDM masyarakat di Desa Miranti masih memiliki keterbbatasan dalam melakukan pemasaran berbasis Teknologi. Hal itu dipengaharui oleh tingkat pendidikan masyarakat yang cukup rendah sehingga adaptasi karya inovasi produk dan pemasaran di era digital saat ini masih tebilang cukup memprihatinkan. Hal itu tercermin dari persepsi masyaraktnya yang masih mengandalkan sari pohon enau sebagai produk minuman yang memiliki kadar alkohol dengan nilai jual yang rendah. Padahal, disatu sisi, sari pohon enau apabila dikelola dengan baik dan benar, dapat dijadikan sebagai produk Gula Semut yang secara notabenya memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran. Hal itu, mengingat saat ini Gula Semut telah menjadi sebuah kebutuhan primer di dunia industry dengan market pasar yang cukup luas baik dalam skala Lokal, Nasional hingga internasional. Sehingga tujuan dilaksanakanya kegiatan ini, untuk memebrikan pendampingan secara teknis baik dari tata cara pengolahaan sari pohon enau hingga pada Teknik pemasaranya. Selain itu, poin yang paling penting adalah membuka jaringan UMKM di Desa Miranti agar bisa bermitra dengan berbagai pihak yang secara tekstual dan kontekstual dapat memberikan nilai pendapatan yang lebih terhadapa peningkatan UMKM di Desa Miranti. Adapaun hasil dari kegiatan ini, masyarakat mampu berfikir secara terarah dan memiliki keterampilan serta pengetahuan yang lebih terhadap tata cara pengelolaan sari pohon enau. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, konsepsi paradigma berifikr masyarakat di Desa Miranti yang masih minim akan SDM dapat diatasi dengan adanya pendampingan secara face to face baik secara individual maupun kelompok.
Kata kunci: Pohon Enau; Gula Semut; UMKM; Desa Miranti