Sistem filtrasi merupakan teknik perbaikan kualitas air kolam budidaya ikan akibat produktivitas yang rendah dari sumber air rawa dan sungai Barito Marabahan. Pencemaran tersebut berasal dari aktivitas antropogenik, sisa pakan dan feses ikan. Menumpuknya feses, sisa pakan dan buangan metabolit sebagai penyebab menurunnya kualitas air terutama dari nilai parameter pH air dan kadar amonia selama pemeliharaan. Amonia yang tinggi dapat menyebabkan keracunan atau kekurangan oksigen serta mempercepat berkembangnya penyakit. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memperbaiki kualitas air kolam ikan terutama parameter pH air. Pemanfaatannya untuk kegiatan pembesaran ikan komersil berbasis resirkulasi, material lokal, sumberdaya air rawa dan sungai setempat. Metode yang digunakan pada kegiatan ini dari tahapan survei lokasi, sosialiasi program, penyuluhan dan pembuatan unit filtrasi. Kegiatan ini telah dilaksanakan di bulan Juni sampai Agustus 2022, berlokasi di kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Pendalaman Baru Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala. Tingkat keberhasilan pada pelatihan pembuatan dan pemeliharaan unit resirkulasi dengan filterisasi portable sebesar 80%. Hasil evaluasi dengan teknik skoring menyatakan tingkat pengetahuan mitra meningkat 80% untuk pembuatan unit filtrasi dan pemasangannya, adaptasi desain unit filtrasi meningkat sebesar 85%, teknik operasional dan pemeliharaan unit serta penjadwalan pemberian pakan ikan meningkat 70%. Laju sedimentasi yang berasal dari sungai dan rawa sebagai sumber air utama kegiatan budidaya yang masuk dari pipa inlet kolam. Material tersebut menumpuk di unit filtrasi dengan ketebalan tertentu sehingga mengharuskan pemeliharaan yang lebih intensif bagi kelompok pembudidaya kolam ikan. Teknik ini dapat dikembangkan sebagai perlakuan awal perbaikan kualitas air pada berbagai ekosistem kolam ikan yang memanfaatkan sumber-sumber air lainnya