Pentagonal Resistensi: Faktor Penyebab Rendahnya Implementasi Akuntansi Pada UMKM

Abstract

MSMEs face obstacles that usually occur in business, the limitations of making financial reports. Limited accounting knowledge makes it difficult for MSMEs to determine the policies to be taken. This research uses an exploratory method to explore the causes of the low implementation of accounting by MSME actors. The informants in this study were owners or financial controllers of 10 MSMEs in the East Lombok Regency. Data collection techniques using interviews and observation are analyzed using transcribing, information reduction, codification, data visualization, and results analysis. The results of the study show that MSMEs think the preparation of accounting reports according to standards has not provided benefits for them. The compilation of reports according to standards is only carried out if there are demands related to capital assistance. MSMEs agree that records are important, and they make records based on a format adapted to the information they need. The five factors, namely educational background, accounting complexity, business size, relations with outsiders, and training received, contributed to building the perceptions of MSME actors in interpreting, compiling, and utilizing their company's accounting information. Kata Kunci:Hubungan Bisnis; Kompleksitas Akuntansi; Latar Pendidikan; Pelatihan; Ukuran Usaha; UMKM Abstrak UMKM dihadapkan pada kendala yang biasanya terjadi dalam usaha yaitu keterbatasan pembuatan laporan keuangan. Pengetahuan akuntansi yang rendah menyebabkan sulit bagi pelaku usaha dalam menentukan kebijakan yang akan diambil. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang bertujuan untuk menggali penyebab rendahnya pengimplementasian akuntansi oleh UMKM. Informan dalam penelitian adalah pemilik/pengendali keuangan dari UMKM berjumlah 10 usaha yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan transcribing, reduksi informasi, kodifikasi, visualisasi data, dan analisis hasil. Hasil penelitian menunjukan pelaku UMKM melihat sejauh ini penyusunan laporan akuntansi sesuai standar belum memberikan benefit bagi mereka. Penyusunan laporan sesuai standar hanya dilakukan jika ada tuntutan yang berkaitan dengan bantuan permodalan. Akan tetapi, UMKM sepakat bahwa pencatatan itu penting, dan mereka membuat pencatatan berdasarkan format yang disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan. Kelima faktor yaitu latar pendidikan, kompleksitas akuntansi, ukuran usaha, hubungan dengan pihak luar, dan pelatihan yang diterima memberikan kontribusi dalam membangun persepsi pelaku UMKM dalam memaknai, menyusun, dan memanfaatkan informasi akuntansi