Limbah peternakan sapi merupakan suatu sumber pencemaran lingkungan dan sumber penularan penyakit pada masyarakat. Munculnya pencemaran lingkungan dari suatu peternakan lebih banyak disebabkan karena limbah peternakan tidak ditangani dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur pencemar dan potensi penyebaran penyakit ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode observasional dan purposive sampling yaitu sampel diambil dari empat kelompok ternak sapi tradisional Gianyar Selatan. Sebanyak satu liter sampel limbah diambil dari masing masing kelompok yang berbeda kemudian di bawa ke Laboratorium Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana untuk dianalisis. Kandungan Total Suspended Solid (TSS), Ammonia, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), and Coliform with E. coli masing-masing dianalisis sesuai parameter uji menggunakan metode Gravimetric, Spectrophotometer, Winkler, titration-spectrophotometer, dan most probable number (MPN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TSS adalah 26,75 mg/L, amoniak 7,86 mg/L, BOD5 171,817 mg/L, COD 605,675 mg/L, pH 8,075, Coliform 22 jt/100ml, dan kuman E. coli 20 juta/100ml. Disimpulkan bahwa limbah sapi pada penelitian ini sangat berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat karena mengandung zat zat kimia dan bakteri yang melampaui baku mutu yaitu parameter BOD5, COD, Coliform, dan E. coli. Dianjurkan untuk menangani limbah peternakan sapi dengan baik sesuai pedoman peternakan yang sehat untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan masyarakat.