Penyalahgunaan Aset: Perspektif Model Fraud Pentagon di Lembaga Keuangan Mikro

Abstract

This study aims to obtain empirical evidence regarding the factors behind asset misappropriation in Micro Institutions. The purpose of this research will be achieved by using a quantitative approach and using primary data obtained through the distribution of questionnaires. The populations in this study were 247 employees who work in cooperatives within the Association of Indonesian BMT (PBMTI) Semarang Regency. This research is a census study where the entire population is used as a respondent. The collected data were processed by the Structural Equation Modeling (SEM) analysis method, using the Smart PLS 3.2.9 analysis tool. The results showed that all elements of the Fraud Pentagon Theory had a significant positive effect on asset misappropriation. The implications of this study indicate that the higher opportunity, pressure, rationalization, competence, and arrogance will increase the potential of asset misappropriation; and the fewer opportunity, pressure, rationalization, competence, and arrogance will reduce the possibility of asset misappropriation in cooperatives within the Association of Indonesian BMT (PBMTI) Semarang Regency. Further research is suggested to add other methods such as interviews or direct observation so that information obtained through questionnaires can be confirmed. In addition, although the number of unit analysis in this study was sufficient, the further researcher is expected to coordinate directly with every employee at the branch office or use online questionnaires so the percentage of questionnaire returns can be better.

Determinan Penyalahgunaan Aset dalam Perspektif Fraud Hexagon di RSUD Jawa Barat

“…Penelitian dari Koomson et al (2020) menyebutkan bahwa pressure berpengaruh positif terhadap penyalahgunaan aset di tempat kerja, karena adanya tekanan finansial ataupun nonfinansial tertentu yang mereka hadapi baik dari tempat kerja atau keluarga. Selain itu, penelitian dari Nurani & Fuad (2022) mengemukakan bahwa tekanan berdampak positif terhadap penyalahgunaan aset; semakin tinggi tingkat tekanan, semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan aset.…”

“…Penelitian dari Kazemian et al, (2018) menyebutkan bahwa capability berpengaruh positif terhadap asset misappropriatio, Kompetensi dapat muncul dalam bentuk tingkat pengaruh yang tinggi terhadap situasi tertentu, kemampuan untuk membujuk rekan kerja lain untuk berkolaborasi, kemampuan yang kuat dalam memecahkan masalah, atau terlalu percaya diri. Selain itu penelitian dari Nurani & Fuad (2022) mmengindikasikan kemampuan memiliki dampak positif terhadap penyalahgunaan aset di lembaga keuangan mikro.…”

“…Kesombongan mewakili keegoisan individu dalam percaya bahwa mereka dapat melakukan penipuan, memimpin hingga keyakinan tinggi bahwa tindakan mereka tidak akan diketahui (Aprilia, 2017). Koomson et al, (2020) menyatakan bahwa ego atau arrogance memiliki dampak positif terhadap asset misappropriation, hasil menunjukkan bahwa ego yang kuat dan upaya untuk mempertahankannya menyebabkan orang menyalahgunakan aset di tempat kerja.. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Nurani & Fuad (2022) menyatakan ego berpengaruh positif terhadap penyalahgunaan aset.…”

“…Penelitian dari Koomson et al (2020) sejalan dengan penelitian ini bahwa pressure berpengaruh positif di tempat kerja, karena adanya tekanan atau finansial ataupun non-finansial tertentu yang mereka hadapi baik dari tempat kerja atau keluarga. Penelitian sejenis juga terjadi pada Nurani & Fuad (2022) yang berpendapat bahwa penyebab seseorang melakukan penyalahgunaan aset salah satunya adalah adanya tekanan. Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa tekanan memiliki pengaruh tertentu terhadap kecurangan (Sahla & Ardianto, 2022).…”

“…Selain itu penelitian sebelumnya yang membahas tentang penyalahgunaan aset masih jarang dilakukan dan dibahas, kebanyakan penelitian membahas tentang fraud pada laporan keuangan. Beberapa penelitian yang membahas tentang penyalahgunaan aset antara lain penelitian dari Koomson et al (2020) yang membahas tentang penentu peyalahgunaan aset di tempat kerja, penelitian dari Kazemian et al (2018) yang membahas tentang faktor risiko fraud pada penyelewengan aset di industri perbankan Irian, dan pengaruh fraud diamond, penelitian Sinaga & Dewi (2018) yang membahas tentang lemahnya pengendalian internal terhadap pencurian kas, dan penelitian dari Nurani & Fuad (2022) yang membahas tentang menggunakan teori fraud pentagon untuk menentukan komponen yang paling sering digunakan oleh karyawan untuk menyalahgunakan aset di lembaga keuangan mikro. Dari penelitian yang membahas penyalahgunaan aset, hanya sedikit penelitian yang menggunakan teori fraud hexagon untuk menganalisis komponen penyalahgunaan aset yang terjadi di rumah sakit.…”