Kayu adalah komponen utama yang menjadi tolak ukur dalam penentuan untuk memilih kualitas produk meubel atau kerajinan kayu lain. Dalam pembuatan meubel, saat melakukan pemilihan kayu memang sulit, sebelum pengambilan keputusan harus melewati pertimbangan yang perlu dilihat dan diperhitungkan. Pada pertimbangan serta untuk mendapatkan model perhitungan matematis, maka diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan agar lebih mudah dalam menentukan kayu terbaik sebagai bahan meubel yang akan digunakan perusahaan meubel di Desa Pegandon. Pada penelitian ini, metode yang digunakan yaitu SAW, yang berfungsi untuk melakukan pengambilan keputusan dari permasalahan yang tidak terstruktur, yang mana belum diketahui pasti bagaimana keputusan itu akan diambil. Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis kayu untuk bahan meubel yaitu sifat fisik, ketahanan, sifat mekanik, kelas kayu, dan tekstur. Sedangkan alternatifnya yaitu kayu trembesi, kayu sungkai, kayu mahoni, kayu jati, dan kayu mindi. Perhitungan metode SAW dapat menghasilkan perankingan alternatif kayu yang terbaik untuk bahan meubel, yaitu didapatkan kayu jati dengan nilai preferensi paling tinggi yaitu 1, kayu mahoni dengan nilai 0,89, kayu mindi 0,84, kayu trembesi 0,76, dan kayu sungkai 0,62.