Kangkung merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia karena memiliki sifat yang cepat tumbuh dan tergolong cepat panen. Saat ini beberapa petani membudidayakan kangkung dengan cara hidroponik karena tekniknya lebih efisien. Pada pertumbuhan tanaman kangkung biasanya petani selalu melihat langsung ke kebun. Maka untuk melihat dari kejauhan akan dilakukan uji pemantauan pertumbuhan kangkung menggunakan Internet of Things (IoT) yang dipadukan dengan teknologi sonic bloom yang diambil dari musik dangdut, jazz, murottal dengan frekuensi 4000 Hz. Sonic Bloom adalah sebuah pengembangan teknologi yang memanfaatkan gelombang suara untuk mempercepat pembukaan mulut daun (stomata). Parameter pengujian produktivitas tanaman kangkung adalah tinggi tanaman, suhu ruangan dan suhu air tanaman. Parameter pengujian kinerja jaringan adalah delay, throughput dan packet loss. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil dari tiga jenis musik yang memengaruhi kangkung dan kangkung tanpa teknologi sonic bloom serta menguji hasil performansi jaringan. Penerapan teknologi sonic bloom berhasil diimplementasikan pada tanaman kangkung dengan hasil yang paling berpengaruh adalah musik jazz dengan tinggi 25,47 cm. Kinerja jaringan yang sangat baik pada penelitian ini adalah pengujian dengan pengiriman per 5 menit dalam pengamatan 30 menit dengan jarak 2 meter dengan nilai delay 28,34 ms, throughput 71010,70 bps dan packet loss 0 %.