Desa Gunung Suku, Aceh Tengah, didominasi oleh perkebunan kopi. Aceh Tengah juga terkenal dengan destinasi wisata alam berupa pegunungan dan Danau Laut Tawar. Selama ini belum ada masyarakat yang mengolah limbah kopi yang berupa daun kopi dan kulit kopi (cascara). Kondisi mitra menunjukkan bahwa masih banyak yang belum menyadari pentingnya menjaga lingkungan dari limbah dan pemanfaatan limbah, terutama sampah organik, seperti daun kopi dan kulit buah kopi. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai pemanfaatan limbah tanaman kopi menjadi teh daun kopi dan teh cascara. Ke depannya produk ini dapat digunakan sebagai kuliner khas Gayo. Produk teh ini dapat dinikmati saat mengunjungi daerah wisata di Takengon atau sebagai oleh-oleh khas Gayo, Takengon. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan pada 2 Desember 2022 di halaman Kantor Reje Gunung Suku. Terdapat sepuluh ibu rumah tangga yang hadir pada hari pelaksanaan. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan tentang sosialisasi pemanfaatan limbah organik dan demonstrasi pengolahan limbah organik daun teh dan kulit buah kopi menjadi teh. Sementara itu, tahapan pelaksanaan pada hari pelaksanaan adalah pre test, penyuluhan, dan sosialisasi berupa ceramah, demonstrasi pengolahan daun kopi dan kulit kopi menjadi teh, sesi tanya-jawab, uji rasa pada produk yang dihasilkan, dan post test. Hasil pre test dan post test mitra tentang teh daun kopi dan teh cascara mengalami peningkatan yang sama, yaitu 45%. Evaluasi pelaksanaan, pernyataan pemberian materi dari narasumber, dan manfaat pelatihan yang dilakukan dinila sangat setuju, mencapai 100%.