Mata merupakan organ penting dalam kehidupan manusia namun sering diabaikan. World Health Organization menyebutkan bahwa 217 juta orang mempunyai gangguan penglihatan. Dalam rangka menjaga kesehatan mata masyarakat perlu dilakukan tindakan promotif dan preventif. Tindakan promotif yang dilakukan adalah dalam bentuk pendidikan kesehatan mata dengan diberikan penyuluhan dan tanya jawab tentang kesehatan mata. Tindakan preventif yang dilakukan adalah dengan pemeriksaan kesehatan mata pada warga. Masalah yang diidentifikasi pada warga di adalah warga belum mengetahui tentang kesehatan mata dan belum pernah ada kegiatan deteksi gangguan penglihatan atau pemeriksaan mata. Selama ini warga hanya mengeluh mata sering pedih dan berair saat melihat handphone terlalu lama, dan pandangan lama-lama tampak kabur. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang kesehatan mata dan melakukan deteksi dini gangguan penglihatan dengan bekerja sama dengan OPTIK ARSEN dengan alat yang disebut dengan refraktor. Kegiatan ini meliputi pemberian edukasi tentang kesehatan mata dan pemeriksaan kesehatan mata yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penutupan. Hasil kegiatan ini adalah terdapat 10 warga miopi, 6 hipermetropi, dan 10 astigmatisme. Diantara jumlah tersebut ada 9 warga yang terdeteksi miopi sekaligus astigmatisme. Ada 3 warga yang masih normal hasil pemeriksaannya, yaitu pada kategori anak-anak. Setelah kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan selesai, dilakukan post-test. Hasilnya terdapat perbedaan rerata skor sebelum (5,7) dan setelah pemberian edukasi kesehatan mata (7,9), dengan selisih skor 2,2. Peningkatan nilai ini menunjukkan bahwa meningkatkan pemahaman warga setelah dilakukan edukasi kesehatan mata dengan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan mata.