Pelaksanaan program Trias UKS tidak terlepas dari peran Puskesmas. Penyebab kurang optimalnya pelaksanaan UKS karena adanya pembatasan kegiatan siswa akibat pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan di sekolah. Begitu juga dengan Puskesmas Air Putih yang belum bisa melakukan penyuluhan secara menyeluruh karena adanya peralihan kegiatan lapangan pasca pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Optimalisasi Penyuluhan Kesehatan pada UKS yang berada di wilayah kerja Puskesmas Air Putih membutuhkan inovasi dengan bantuan media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Pembuatan media edukasi berupa video dapat dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif siswa di sekolah. Dalam hal ini, SMPN 39 Samarinda sudah memiliki Kader Kesehatan Remaja. Kegiatan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah penyusunan RTL (Rancangan Tindak Lanjut) terkait Penyuluhan di Puskesmas Air Putih di UKS.
The implementation of the Trias UKS program is inseparable from the role of the Puskesmas. The reason for the lack of optimal implementation of UKS was due to restrictions on student activities due to the Covid-19 pandemic which limited activities at school. Likewise with the Air Putih Health Center which has not been able to conduct counseling as a whole due to a shift in field activities after the implementation of restrictions on community activities (PPKM). Optimizing Health Education at the UKS which is in the working area of the Puskesmas Air Putih requires innovation with the help of Communication, Information and Education media. Making educational media in the form of videos can be done by involving the active participation of students at school. In this regard, SMPN 39 Samarinda already has Youth Health Cadres. The next activity that can be carried out is the preparation of an RTL (Follow-up Plan) related to Counseling at the Puskesmas Air Putih at UKS.