Penyuluhan tentang Pemberian Imunisasi Lanjutan Pentavalen Pada Ibu yang Memiliki Anak Usia 18 Bulan di Desa Tembung Deli Serdang

Abstract

Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Vaksin DPT untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari) dan tetanus, vaksin HB untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B dan vaksin Hib mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis. Pada imunisasi DPT, akan lebih efektif bila diberikan 3 kali dan tambahan pada usia 18 bulan untuk meningatkan titer antibodi pada anak-anak. Pemberian imunisasi lanjutan pentavalen di Desa Tembung Deli Serdang masih kurang. Kurangnya imunisasi lanjutan pentavalen di Desa Tembung Deli Serdang terkait dengan pengetahuan ibu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 18 bulan tentang imuisasi pentavalen. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tembung Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dengan jumlah peserta penyuluhan 30 orang dengan menggunakan sistem shift (bergantian) dikarenakan masa pandemik dan kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sistem kegiatan penyuluhan ini didahului dengan pretest dengan menggunakan kuesioner yang sudah didesain terkait tentang imunisasai pentavalen dan setelah itu dilaksakan penyuluhan maka akan dievaluasi kembali pengetahuan peserta dengan menggunakan kuesioner yang dipergunakan pada saat sebelum penyuluhan. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan yang baik (skor 61-100) dari 20% sebelum penyuluhan menjadi 73%. Kami menyarankan ada kegiatan lanjutan untuk mengevaluasi peningkatan cakupan imunisai pentavalent sehingga bisa dinilai apakah kegiatan ini bermanfaat atau tidak dalam meningkatkan cakupan imunisasi.

Completeness of Immunization in Infants Aged 0-9 Months: The Role of Mother's Knowledge and Belief

“…Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rini Marini, yaitu Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap pemberian imunisasi lengkap. Dimana pada ibu yang memiliki pengetahuan baik sebagian besar akan memperhatikan keseahtan anaknya terutama dalam masalah kelengkapan imunisasi (Marini, 2018). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih yang menunjukkan bahwa Ibu yang memiliki pengetahuan tentang imunisasi dasar mempunyai hubungan dengan kelengkapan imunisasi pada bayinya (Setyaningsih & Dari, 2019).…”