Penyusunan Kurikulum Operasional Pada Satuan Paud Berbasis Kurikulum Merdeka

Abstract

Curriculum is dynamic and it needed to change to adjust to the context and goals of the society, however it is also not always easy for teachers who implement the curriculum. This community service activity aims to help PAUD teachers, especially Kindergarten (TK) levels in understanding the existence of curriculum changes, namely the Kurikulum Merdeka so that teachers can understand, plan, and implement learning at the kindergarten level. The target of this community service (PKM) activity is 25 kindergarten teachers in Mojokerto City. The PKM design carried out were: socialization of the independent curriculum and training in preparing activity plans in learning in kindergarten. This community service uses the lecture, discussion, assignment, and simulation methods, this PKM is carried out both online and offline to provide experience in compiling and implementing learning in kindergarten. The results of this PKM can be seen from the results of the pre-test and post-test. Kindergarten teachers in the City of Mojokerto already have knowledge of the Independent Curriculum but not in its entirety. Based on the results of a questionnaire filled out by 25 kindergarten teachers in Mojokerto City, it was found that only 8.7% of institutions had used the Kurikulum Merdeka. 52.2% use a mixed curriculum (50% PAUD 2013 Curriculum and 50% Kurikulum Merdeka). As many as 39.1% still use the 2013 PAUD Curriculum, so it can be concluded from this PKM is the creation of the ability of kindergarten teachers in preparing, planning and implementing Kurikulum merdeka appropriately.

Peningkatan Program Matrikulasi dan Membangun Karakter Siswa Melalui Pendekatan Inovatif

“…Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang bersifat student centre dan berdasarkan pendekatan konstrutivisme (Effendi, Nurparatiwi, Narulita, Tsaqila, & Nurhidayat, 2021). Pembelajaran inovatif merupakan suatu model pembelajaran yang kreatif dan unik yang cenderung melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran (Hasibuan, Dwiningsih, & Annisa, 2023). Menurut Muslich (Budiman, Muazza, Rahman, & Mailina, 2023) bahwa "Pembelajaran inovatif yaitu (a) belajar dari kenyataan yang biasa dimati, dipraktikkan, dan dialami dalam kehidupan siswa, (b) belajar melalui pengalam nyata yang dilakukan secara empiris, (c) menghasilkan pengetahuan yang bermakna pada diri siswa, dan (d) menggunakan berbagai teknik penilaian (bukan hanya tes) (Novitasari & Pujiastuti, 2020).…”

Tinjauan Pendidikan Islam Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini

“…Setidaknya ada beberapa langkah yang harus diterapkan dan diperhatikan oleh guru dalam memilih metode pembelajaran pada jenjang Anak Usia Dini, yaitu 1) reflection, yaitu anak memadukan pengalamannya dengan apa yang akan dikembangkan, 2) research, yaitu anak menggali dan mengumpulkan informasi yang diperlukan, 3) discovery, yaitu anak merumuskan langkah-langkah penyelesaian, 4) application, yaitu anak mendesain dan melakukan revisi terhadap projek dan terakhir 5) communication, anak akan mempresentasikan projek yang dikerjakan. Guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat anak tanpa menghakimi dan mendominasi proses pembelajaran (Putri & Taqiudin, 2021) (Hasibuan et al, 2022). kurikulum merdeka pada pendidikan anak usia dini dirancang untuk memasukkan kegiatan pembelajaran ke dalam kelas berbasis proyek.…”

Implementasi Metode Pembelajaran STEAM pada Kurikulum Merdeka pada PAUD

“…Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan "Merdeka Belajar, Merdeka Bermain". Kegiatan bermain yang dipilih mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak untuk mengembangkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, pemahaman tentang dirinya sendiri sesuai dengan usia dan perkembangannya (Hasibuan et al, 2022).…”