Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis abu sekam padi dan dosis pupuk kandang serta interaksi dosis yang optimal untuk pertumbuhan dan hasil bayam. Penelitian ini dilakukan di Mas Graha Village, Kabupaten Labuhanbatu yang berada pada ketinggian 26 meter diatas permukaan laut pada bulan agustus sampai bulan desember 2020. Penelitian menggunakan rancangan kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama abu sekam padi (A) terdiri dari 4 taraf, yaitu : A0 = 0 ton/ha (kontrol), A1 = 1 ton/ha setara dengan 50 g/m2 (dosis anjuran), A2 = 1,5 ton/ha setara dengan 75 g/m2. Faktor kedua yakni pemberian kotoran kambing (K) dengan tiga taraf yaitu : K0 = 0 ton/ha (kontrol) K1 = 2 ton/ha setara dengan 200 g/m2 (dosis anjuran), K2 = 4 ton/ha setara dengan 400 g/m2, K3 = 6 ton/ha setara dengan 600 g/m2. Adapun Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) , berat per Tanaman Sampel (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kotoran kambing 4 ton/ha setara dengan 400 g/m2 mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan berat per tanaman bayam sedangkan aplikasi 1,5 ton/ha abu sekam padi setara dengan 75 g/m2 mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun tanaman bayam Merah.