2018
DOI: 10.21776/ub.biotropika.2018.006.02.01
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Komunitas Moluska dalam Mendukung Fungsi Kawasan Mangrove di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten

Abstract: Kemampuan ekosistem mangrove untuk memberikan jasa lingkungan tidak terlepas dari peran berbagai fauna akuatik termasuk moluska. Penelitian di hutan mangrove Tanjung Lesung bertujuan untuk mengetahui peran komunitas moluska dalam mendukung fungsi hutan mangrove melalui penghitungan data-data penyusun struktur komunitas moluska, serta memberikan gambaran awal mengenai peluang moluska sebagai agen penyimpan karbon. Pengambilan sampel moluska dilakukan pada enam stasiun yang berbeda dengan metode petak contoh. St… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(10 citation statements)
references
References 12 publications
(16 reference statements)
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Selain itu, hutan mangrove berfungsi sebagai tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground), dan tempat berkembang biak bagi berbagai biota laut (Negelkerken et al, 2008). Sedangkan komunitas moluska memiliki peranan ekologis bagi hutan mangrove sebagai pengurai serasah dengan cara merobek dan memperkecil serasah, subyek dalam siklus karbon melalui proses respirasi dan kalsifikasi serta sebagai bioindikator pencemaran dan bioindikator logam (Putri et al, 2012;Ayu et al, 2015;Karimah, 2017;Isnaningsih et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, hutan mangrove berfungsi sebagai tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground), dan tempat berkembang biak bagi berbagai biota laut (Negelkerken et al, 2008). Sedangkan komunitas moluska memiliki peranan ekologis bagi hutan mangrove sebagai pengurai serasah dengan cara merobek dan memperkecil serasah, subyek dalam siklus karbon melalui proses respirasi dan kalsifikasi serta sebagai bioindikator pencemaran dan bioindikator logam (Putri et al, 2012;Ayu et al, 2015;Karimah, 2017;Isnaningsih et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The number of these species is less than those found by Siwi (2017) on the Beach Si Runtoh, Baluran National Park, East Java (19 species); Supusepa (2018) in Negeri Tial and Negeri Suli, Maluku (30 and 39 species, respectively); or even Rumahlatu and Leiwakabessy (2017) in the coastal waters of Ambon Island, Maluku (65 species). However, the number of species in the forest is still greater than that reported by Ernanto et al (2010) in Muara Sungai Batang, South Sumatra (10 species), Isnaningsih and Patria (2018) in Tanjung Lesung, Banten (7 species), Maturbongs and Elviana (2016) in Kambapi Coast, Papua (10 species), Nurrudin et al (2015) in Tanjung Jabung Barat, Jambi (15 species), Rangan (2010) in Minahasa, North Sulawesi (9 species), and Puryono and Suryanti (2019) in Pemalang, Central Java (8 species). Species density at LT-1 is higher than LT-2 density and so subsequently density at LT-2 compared to LT-3.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 58%
“…Indeks kemerataan menggambarkan komposisi jumlah individu per spesiesnya. Kategori rendah menunjukkan adanya spesies dengan jumlah individu yang jauh melampaui spesies lainnya, kategori sedang bila ada spesies dengan jumlah individu yang tidak terlalu jauh berbeda, dan kategori rendah bila jumlah individu antar spesies relatif mirip (Magurran, 2004;Isnaningsih & Patria, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified