Peran Masyarakat Desa Pasimarannu Kabupaten Sinjai untuk Melindungi Pantai dari Ancaman Abrasi dengan Melakukan Penanaman Mangrove

Abstract

Abrasi pantai menimbulkan kerusakan secara fisik dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem karena adanya perubahan bentang alam wilayah pesisir. Jika hal ini terjadi maka akan menggenangi wilayah daratan secara meluas, bahkan sampai pada pemukiman penduduk dalam satu wilayah yang dekat dengan pantai. Keberadaan mangrove dengan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan abrasi sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember tahun 2021, yang berlokasi di Dusun Passahakue, Desa Pasimarannu, Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan di Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai pada Program Studi Ilmu Manajemen Sumber Daya Perairan, jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan sumber data yang terdiri dari Data Primer maupun Data Sekunder sebagai pendukung, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara accidental sampling, observasi lapangan, membagikan kuesioner dan melakukan wawancara. Jumlah populasi sebanyak 257 orang sedangkan jumlah sampel 72 orang dengan selang kepercayaan 10%. Berdasarkan hasil analisis yang yang dilakukan, rata-rata yang diperoleh untuk peran masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove guna mitigasi abrasi pantai adalah 2.88 termasuk dalam kategori “cukup baik”.

Structural mitigation of rob flood disaster through mangrove forest conservation in Indonesia coastal areas

“…Several companies have proven the speed of unmanned aerial vehicles/drones (UAVs) in forest restoration efforts for example, Flash Forest, a Canadian-based start-up, has claimed to have the ability to plant 10,000-20,000 seed pods per day, and that their UAVs are capable of shoots 200 seed pods into the ground in 160 seconds [23][24] However, in addition to structural mitigation, it is also necessary to carry out non-structural mitigation by providing information on tidal flood risk reduction based on mangrove forests which aims to increase public awareness and understanding of the importance of maintaining and conserving mangrove forests to minimize the impact of tidal flooding and tsunami in coastal areas and commit to planting restore mangrove areas that have begun to erode or are damaged [11]. This is evidenced by research conducted by Inghug & Sios (2019) which states that there are two reasons for the failure to protect mangroves, namely stakeholder participation and community awareness of mangrove ecosystems [19].…”

Tingkat Pemahaman Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Keberadaan Hutan Mangrove Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Abrasi

“…Abrasi disebabkan oleh gelombang dan arus laut yang bersifat destruktif. Abrasi yang terjadi terus menerus akan berdampak pada berkurangnya wilayah daratan dan dapat merusak wilayah pemukiman [4].…”

Pengurangan Risiko Abrasi Pantai Oleh Gelombang Ekstrim Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Desa Waworaha Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

“…Tanaman mangrove sangat berperan penting untuk menjaga ketahanan pantai dari ombak [11]. Fungsi mangrove terbukti efektif dalam upaya mitigasi bencana yang terjadi di wilayah pesisir, selain beberapa rekayasa bangunan pemecah ombak [12].…”