Latar Belakang: Rekam Medis Elektronik (RME) terbukti meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Namun, penerapannya belum mencapai target yang diharapkan, berisiko terhadap kepuasan dan keselamatan pasien, bahkan terancam gagal. Rumah sakit harus mengelola berbagai risiko pada penerapan RME untuk mencapai tujuannya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko penerapan RME, serta menyusun strategi pengendaliannya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan partisipatif dan menerapkan Healthcare Failure Mode and Effect Analysis di sebuah rumah sakit swasta, melalui Consensus Decision-Making Group.Hasil: Penelitian ini mengidentifikasi 51 risiko penerapan RME, dengan 49 di antaranya yang diproses dan dikelompokkan menjadi 5 tema, yaitu kebijakan penggunaan RME, subjek RME, kualitas sistem RME, infrastruktur, dan komunikasi. Penilaian risiko bervariasi dari risiko rendah sampai sangat tinggi. Perhatian petugas masih berfokus pada kelengkapan data dan sistem yang berjalan, tetapi keamanan data belum menjadi perhatian. Penelitian ini merumuskan 16 rencana pengendalian risiko dengan 3 prioritas yang direkomendasikan, yaitu menyusun kebijakan dan pedoman implementasi RME, pelatihan secara hands-on kepada dokter, dan pembaruan sistem RME berkala serta menyusun co-creation tentang penambahan fitur sistem RME. Kesimpulan: Penerapan RME tidak terlepas dari risiko kegagalan. HFMEA mampu memotret hal ini dengan menggali potensi kesalahan. Diperlukan uji coba implementasi rekomendasi strategi perbaikan untuk mencegah kegagalan.