Terdapat beberapa bentuk perilaku seksual remaja, antara lain yaitu aktivitas berpelukan, bercumbu (necking atau petting), masturbasi atau onani, oral sex, genital stimulation, anal sex, dan sexual intercouse. Menurut World Health Organization, terdapat 21 juta remaja perempuan di negara berkembang dengan rentang usia 15-19 tahun yang sudah mengalami kehamilan setiap tahunnya. Sekitar 49% merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. Kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) cenderung dapat mengakibatkan munculnya generasi berpendidikan rendah karena banyak remaja yang terpaksa putus sekolah. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap perilaku seksual remaja antara lain peran keluarga dan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran keluarga dan teman sebaya dengan perilaku seksual remaja di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah desain systematic review dengan mengumpulkan beberapa sumber penelitian berbentuk artikel yang valid dan berkaitan dengan hubungan peran keluarga dan teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja. Setelah sumber artikel terkumpul, peneliti mengkaji ulang sumber artikel yang sudah diterbitkan untuk menghasilkan sebuah analisis baru. Sumber artikel dari penelitian ini diperoleh dari beberapa fasilitas database online atau situs elektronik yaitu Google Scholar. Artikel yang telah diperoleh dipilih berdasarkan publikasi yang diterbitkan antara tahun 2018 sampai 2020 (5 tahun). Hasil yang ditemukan yaitu terdapat hubungan antara peran keluarga dan teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja. Jika lingkungan keluarga seperti komunikasi antara orang tua dan anak terjalin baik dan lingkungan pertemanan remaja itu sehat maka risiko remaja untuk memiliki perilaku seksual berat akan semakin kecil.