Globaliasasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan industri sangat ketat dalam segala aspek dan menuntut perusahaan lebih mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Selain optimalisasi sumberdaya tenaga kerja, perusahaan juga perlu untuk mengoptimalkan penggunaan mesin dan peralatan kerja agar dapat memberikan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Tujuan dari peneiltian ini adalah untuk menguji peran safety culture sebagai faktor mediasi pengaruh komitmen manajemen dan safety procedure terhadap safety behavior. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 117 orang pekerja. Alat uji hipotesis menggunakan Smart PLS (Partial Least Squares). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen manajemen terhadap safety culture memiliki pengaruh sebesar 27,84%, pengaruh safety procedure terhadap safety culture sebesar 20,59% dan pengaruh safety culture terhadap safety behavior sebesar 38,40%. Sementara itu, komitmen manajemen dan safety procedure tidak berpengaruh safety behavior. Peneliti menyimpulkan bahwa safety culture dapat memediasi pengaruh komitmen manajemen terhadap safety procedure dan safety behavior.