Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat Pengrajin Noken di Kelurahan Fandoi

Abstract

Community empowerment is very important to be carried out by the government. This study aims to determine the role of the government in empowering noken craftsmen in the Fandoi village. This research is descriptive qualitative. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. Analysis of the data used is qualitative data analysis. The results showed that there was no government involvement in socializing or providing assistance to community empowerment in Fandoi Village, so the Fandoi Village community built their own business. The community makes a noken bag business without the slightest help from the government. The business of making noken bags has a positive impact, because initially only relying on the husband's income, now they can help and provide additional income.Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam memberdayakan pengrajin noken di desa Fandoi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada keterlibatan pemerintah dalam mensosialisasikan atau memberikan bantuan kepada pemberdayaan masyarakat di Desa Fandoi, sehingga masyarakat Desa Fandoi membangun usahanya sendiri. Masyarakat melakukan bisnis noken bag tanpa bantuan sedikit pun dari pemerintah. Bisnis pembuatan tas noken memberikan dampak positif, karena awalnya hanya mengandalkan penghasilan suami, kini mereka bisa membantu dan memberikan penghasilan tambahan.

Analisis Kebijakan Pemerintah Kota Jayapura Dalam Pemberdayaan Orang Asli Port Numbay Di Sektor Usaha Mikro Perdagangan

“…Kebijakan penguatan usaha mikro oleh pemerintah kota Jayapura secara garis besar memiliki kesamaan dengan hasil penelitian oleh Pahri (2017), Iriawan & Edyanto (2022), (Salehuddin et al, 2021), dan (Abd Kadir et al, 2022, namun secara spesifik memiliki perbedaan yaitu dari segi bantuan modal, kuantitas pengembangan SDM, dan fasilitas usaha yang diberikan pada masyarakat. Hasil penelitian ini secara garis besar tidak berbeda dengan hasil studi sebelumnya yang dilakukan Indarti & Darmi (2022), Fatine (2022), Herkulana & Budiman (2022), Nurhalita & Imsar (Nurhalita & Imsar, 2022), dan Sari dkk (2022).…”

Pelatihan Pembuatan Noken Pada Ibu-Ibu Asli Papua di Kelurahan Fandoi

“…Noken merupakan salah satu hasil kerajinan tangan asal Papua. Noken merupakan hasil olahan cipta, rasa, dan karya dari masyarakat Papua yang tumbuh subur sejak lama (Iriawan & Edyanto, 2022). Noken merupakan nama khas untuk tas tradisional yang dianyam dari pintalan serat kulit kayu.…”

“…Tradisi Noken dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam rentang waktu yang cukup panjang serta lama (Liando, 2020). Noken sebagai bagian yang tak terpisah dalam kehidupan perempuan Papua, Noken merupakan bagian dari keberagaman warisan yang melekat dengan prinsip-prinsip kesetaraan perempuan dalam sejarah kehidupan suku-suku bangsanya (Iriawan & Edyanto, 2022). Dalam tradisi Papua, Noken merupakan sumber kehidupan terutama bagi mama Papua.…”

“…Noken banyak memiliki keunikan, mengayam noken merupakan suatu pekerjaan wajib yang harus dilakukan oleh kaum perempuan. Di Papua, kaum perempuan dan Noken tak dapat dipisahkan, sebab dalam kehidupan mereka, ikatan sosial ini telah melekat dan mendarah daging sehingga memiliki nilai sosial budaya yang tinggi di masyarakat (Iriawan & Edyanto, 2022) . Oleh karenanya, pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga menjadi penting pada kegiatan pengabdian ini karena menjadi perempuan yang terampil, memiliki skill dan wawasan adalah modal tambahan dalam kehidupan baik secara sosial dan ekonomi.…”

Empowerment effect on competence and organizational commitments: Organizational learning culture as moderating

“…A pivotal approach to address this paradigm shift involves empowering each employee to cultivate these vital competencies (Muller & Mitlin, 2007). This strategic move, as expounded in (Iriawan & Edyanto, 2022), not only fosters employee trust but also enhances their work environment, expertise, and sense of purpose. Moreover, it instills a sense of autonomy within the workforce, shaping a work environment poised for success.…”