Peran pemimpin visioner dalam mewujudkan budaya sekolah berkarakter

Abstract

Seorang pemimpin visioner dapat memiliki pengaruh yang jelas dalam mengarahkan masa depan orang-orang yang mereka pimpin. Pengaruh pemimpin visioner di lingkungan sekolah dapat menciptakan sekolah yang dapat membawa budaya sekolah ke masa depan yang lebih fokus dan jelas sehingga korelasi pemimpin visioner akan berdampak pada keberadaan budaya sekolah yang berkarakter. Tujuan penelitian yaitu untukmendeskripsikan peran pemimpin visioner dalam mewujudkan budaya sekolah yang berkarakter. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi literatur (literature research). Data dikumpulkan dengan teknik literatur, kemudian dianalisis dengan teknik analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan peran kepemimpinan visioner dalam mengembangkan budaya sekolah berkarakter. Peran tersebut ditunjukkan dengan fungsi: memberi arah pada warga segolah, menjadi agen perubahan lembaga, melakukan pembicaraan perubahan, dan memberikan pelatihan. Selain itu kepemimpinan visioner dapat berperan sebagai modelling untuk membentuk kebiasaan berkarakter di sekolah.

Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Budaya Sekolah : Studi Literatur

“…Sekolah tidak hanya melakukan transfer pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik, namun juga pengetahuan yang didapat diubah menjadi sikap dan perilaku yang ditanamkan dalam diri peserta didik. Adapun dikatakan sekolah berkarakter yaitu usaha sekolah dalam memasukkan nilai-nilai karakter dalam diri 907 Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Budaya Sekolah : Studi Literatur -Listriasa Jihad peserta didik dengan menggunakan sarana serta prasarana dan sumber daya yang dimiliki sekolah (Adriansyah et al, 2022). Senada dengan sekolah berkarakter, berarti disebut juga dengan budaya sekolah yang memiliki arti tradisi, keyakinan, dan norma-norma yang ada dalam sekolah dengan pimpinan dan guru yang membentuk, memperkuat, dan memelihara budaya sekolah tersebut.…”

“…Senada dengan sekolah berkarakter, berarti disebut juga dengan budaya sekolah yang memiliki arti tradisi, keyakinan, dan norma-norma yang ada dalam sekolah dengan pimpinan dan guru yang membentuk, memperkuat, dan memelihara budaya sekolah tersebut. Suatu sekolah memiliki budaya karakter sekolah tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dilakukan perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah dengan saling berinteraksi khususnya berinteraksi dengan peserta didik (Adriansyah et al, 2022). Menurut Suwarni (2023) yang merangkum dari beberapa penelitian, budaya sekolah terdiri dari budaya sekolah positif dan negatif.…”

The Influence of Visionary Leadership, Organizational Culture, and Work Discipline on Employee Performance at SMP Negeri 1 Kedungwaringin

“…Furthermore, Herni (2020) said that visionary leadership is the capacity of leaders to create, formulate, socialize and implement ideal thoughts that come from within themselves or as social interactions between members of the organization and stakeholders which are believed to be the ideals of the organization in the future and must be achieved or realized through the commitment of all member. Adriansyah et al (2022) revealed that visionary leadership is a style of leadership which starts by reveal a joint vision that captures changes in society, which then becomes the direction of school members, to work in harmony with a mutually agreed upon vision. Dimyati explained that there are four main roles that should be mastered by a visionary leader as the key to success (Pulungan, 2020), namely direction setters, change agents, spokespersons, and trainers.…”

Efektivitas Gaya Kepemimpinan Tuan Guru dalam Tata Kelola Pondok Pesantren

“…Darul Abror NW Gunung Rajak ditemukan yaitu gaya kepemimipnan Visioner. Menurut Mutohar dalam (Adriansyah, Handayani, & Maftuhah, 2022) kepemimpinan visioner yaitu kemampuan memprediksi kekuatan, peluang, kelemahan, tantangan, dan ancaman yang dihadapi. sedangkan menurut Diana Kartanegara dalam (Nugroho, 2014), Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas.…”