Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya tekanan darah berupa tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tingginya tekanan darah dapat menyebabkan beragam komplikasi serius apabila bersifat persisten dan tidak ditangani dengan terapi. Bunga rosela merupakan salah satu bahan pengobatan berbasis bahan alam yang berpotensi sebagai anti-hipertensi. Penulisan sistematik review artikel ini dilakukan untuk mengetahui gambaran senyawa pada bunga rosela yang berkontribusi terhadap aktivitas anti-hipertensi serta mekanisme kerjanya. Pencarian literatur komperhensif dilakukan melalui database elektronik berupa Pubmed, Google Scholar, Scopus dan Science Direct dengan kata kunci spesifik serta operator Boolean. Sebanyak 329 artikel ditemukan pada pencarian awal kemudian diseleksi kembali berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan sebanyak 21 artikel. Hasil review artikel menunjukkan bahwa bunga rosela mengandung senyawa flavonoid (antosianin, gossypetin, hibiscetin, kaempferol dan kuersetin), fenolik (asam klorogenat dan asam fenolat), asam organik (hibiscus acid, asam hidroksisitrat dan asam askorbat), polisakarida dan asam linoleat yang bertanggung jawab sebagai agen anti-hipertensi. Mekanisme anti- hipertensi dari bunga rosela yaitu dengan penghambatan ACE yang merubah angiotensin I menjadi angiotensin II, efek diuretik, penghambatan aliran kalsium ke otot jantung, peningkatan sekresi NO serta modulator aksi aldosteron. Berdasarkan studi literatur, maka dapat disimpulkan bahwa bunga rosela memiliki mekanisme kerja yang efektif untuk pengobatan hipertensi. Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui efek samping dan toksisitas dari bunga rosela.