Penyedot debu adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan kotoran seperti debu, tungau, dan partikel halus dari lantai, karpet, dan sajadah masjid. Posisi kerja operator saat menggunakan penyedot debu dalam posisi membeungkuk yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bagian tubuh tertentu jika dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Hal ini dapat mengakibatkan keluhan musculoskeletal disorder (MSDs) padapekerja pembersih sajadah masjid.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang pegangan penyedot debu dan melakukan evaluasi postur untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Metode yang digunkan dalam melakukan desain gagang penyedot debu adalah metode rasional yang mengkombinasikan dengan data antropometri dalam menentukan bentuk dan ukuran dimensi desain gagang. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa temuan diantaranya, berdasarkan data antropometri, dimensi ukuran tinggi pegangan yang direkomendasikan adalah 99 – 108 cm, lebar pegangan 55 cm, dan diameter pegangan 4.8 cm. Gagang dirancang dengan sudut penyangga 90°, kearah luar pekerja yaitu 150°, dan ke arah tabung yaitu 120°. Adapun bahan yang digunakan diantaranya tabung baja bundar, karet, mur, baut, dan kancing baut. Sementra hasil evaluasi postur kerja menunjukkan adanya penurunan skor dari 7 menjadi 4. Hal ini mengindikasikan diperlukan adanya tindakan dimasa yang akan datang untuk mengantisipasi terjadinya resiko kerja dan keluhan musculoskeletal disorder terhadap operator pembersih sajadah.